Intisari-Online.com -The Halal Guys beroperasi di sudut perempatan, 53rd dan 6th Avenue di New York City, daerah Manhattan, persis di seberang Hotel Hilton, dari pk19.00 sampai pk04.00 dini hari.Ketika saya melewatinya pada dini hari 1 Januari 2016, suasana perayaan tahun baru masih terasa.Melewati gerobak The Halal Guys, ternyata antreannya justru sedang memuncak.
Ya, unbelievable, dalam kegelapan malam, di suhu sekitar nol derajat Celcius, semua yang antre harus menyembunyikan tangan ke dalam saku. Di sisi lain, tak jauh dari antrean, kerumunan orang yang sedang melahap hidangan The Halal Guys tampak asyik, walaupun kepulan asap dari makanan lekas diterkam oleh dingin yang menyengat.
Di gerobak penjualan, satu orang memotong-motong daging jadi sebesar pas satu gigitan: ada ayam, ada sapi dan domba (meatloaf yang dimasak ala Lebanon/Yunani dan disebut gyro). Daging ayam direndam dulu dalam bumbu perendam sebelum dipanggang, yang diurus oleh tim terdiri atas dua orang laki-laki juga di gerobak masak. Aromanyasedapnya terbawa tiupan angin malam. Walaupun musim dingin saat itu dikatakan "terhangat" sepanjang sejarah Kota New York, tetap saja, dinginnya udara malam cukup mengigit.
Daging ditempatkan di piring(sesuai pesanan) lalu nasi basmati berwarna orange, salad, dan pita bread. Jangan bayangkan gaya Indonesia: nasi sepiring, dan lauk-pauknya hanya sepertiga dari porsi nasi. Satu porsi makanan The Halal Guys yang dihargai $6 ini sebagian besar berupa daging (sesuai pilihan).Nasinya tersembunyi di bawah timbunan potongan daging yang bagaikan "gunung" berasap.Kepulan asapnya muncul saat daging ditaruh (lebih tepatnya "ditumpahkan" ke atas piring). Lalu dilemparkan juga sachet-sachet saus ke piring atau kantung plastik untuk take away. Ada dua macam, saus putih (terkenal sebagai "The White Sauce" yang legendaris) dan saus sambal, yang pedasnya takkan mengecewakan lidah Indonesia sekalipun.
Untuk porsi perempuan Indonesia yang biasa-biasa saja seperti saya, makan setengah porsi saja sudah sangat cukup. Bila dibandingkan dengan harga makanan umumnya di New York City, yang berkisar $10-15 seporsinya, jelas harganya sangat terjangkau.
Seperti semua imigran yang mengadu nasib di Kota "The Big Apple",Ahmed Elsaka, Abdelbaset Elsayed (keduanya dari Alexandria) dan Mohamed Abouelenein asli Cairo, pada tahun 1990 berimigrasi Ke New York. Mereka lalu menekuni bisnis K-5. Waktu itu yang sedang in hot dog dan pretzel (sejenis kue yang digoreng).
Lama-lama mereka menangkap komplain dari sopir-sopir taksi dari Timur Tengah. Buat mereka, hot dog atau pretzel "kagak nendang" sama sekali. Sebagai sesama muslim, mereka meminta ketiga orang ini menemukan menu yang halal bagi kaum Muslim dan mengenyangkan. Maka lahirlah The Halal Guys dua tahun kemudian.--Simak kisah selanjutnya mengenai The Halal Guys di artikel The Halal Guys: Menggeser Popularitas Hot Dog, Meraih Multicultural Award