Intisari-Online.com - Rencana pendirian Museum MACAN, museum seni modern internasional pertama di Indonesia pada awal 2017 akan menjadi titik penting bagi dunia seni Indonesia.
Nama MACAN merupakan kepanjangan dari Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara.
Museum yang akan dibangun di ibukota Jakarta ini dibangun dan dibisayai oleh pengusahan dan kolektor Haryanto Adikoesoemo.
Thomas J. Berghuis, mantan kurator seni Cina di Guggenheim Museum di New York, telah dipekerjakan sebagai direktur museum, yang mencakup pengembangan jaringan galeri, ruang seni independen, seniman 'komunitas dan acara seperti Jakarta Biennale dan festival tahunan ArtJog.
"Saya ingin Museum MACAN mengembangkan dan memajukan pemahaman penduduk Indonesia tentang seni dan apresiasi seni," kata Adikoesoemo, Sabtu melalui telepon dari Singapura, di mana ia menghadiri Art Stage Singapura. "Saya juga ingin museum ini membantu pertukaran ‘lintas-penyerbukan’ Indonesia dan dunia, untuk membawa seni internasional ke Indonesia."
Museum yang memiliki luas 43.000 kaki tersebut saat ini sedang dalam proses pembangunan di wilayah Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Museum ini akan menempati lantai satu bangunan dari sebuah proyek pembangunan yang lebih besar yang akan mencakup kantor-kantor, apartemen, hotel dan area ritel. Adikoesoemo mengatakan pendapatan dari bagian lain dari pembangunan akan membantu pengoperasian museum.
Dalam menciptakan pameran dan pemrograman untuk museum, Berghuis dan timnya akan memiliki akses ke koleksi Adikoesoemo ini dari sekitar 800 karya seni modern dan kontemporer. Koleksi yang dikumpulkan lebih dari 25 tahun tersebut terdiri dari sekitar 40 persen seni dari Indonesia, 35 persen seni dari Amerika Serikat dan Eropa Barat, dan 25 persen seni dari kawasan Asia.
Karya para seniman dalam koleksi seni tersebut mencakup seniman terkemuka Indonesia seperti Raden Saleh dan Affandi serta artis internasional seperti Gerhard Richter, Anish Kapoor, Jeff Koons dan Frank Stella. Menurut Berghuis, museum ini akan fokus pada pertukaran antara Indonesia dan dunia seni internasional.
Berghuis juga menegaskan bahwa pendidikan akan menjadi komponen kunci dari museum, dengan penekanan pada sejarah dan penelitian seni.
Adikoesoemo adalah presiden PT AKR Corporindo, produsen bahan kimia Indonesia dan perusahaan logistik energi, dan presiden AKR Land Development, pengembang properti mewah. Sejak 2015, ia telah bertugas di dewan pengawas di Museum Hirshhorn dan Sculpture Garden di Washington, DC.
(nytimes.com)