Intisari-Online.com - Pesawat milik maskapai penerbangan EgyptAir yang dibajak akhirnya mendarat di Siprus. Pesawat ini dibajak selama penerbangan domestik dengan rute Burj El Arab, Aleksandria, menuju Kairo, di Mesir.
Pesawat dengan kode penerbangan MS181 ini mendarat tepat pukul 08.46 waktu Siprus. 55 penumpang dan tujuh awak pesawat dilaporkan dalam keadaan selamat. Pendaratan di Siprus sendiri merupakan permintaan dari si pembajak.
Karena bandara telah ditutup, maka pesawat ini mendarat di area khusus di luar bandara.
Tak lama kemudian, tim kepolisian sudah sampai di lokasi pendaratan. Mereka mencoba bernegosiasi dengan si pembajak. Oleh televisi pemerintah Mesir, pembajak ini diidentifikasi sebagai Ibrahim Samaha. Menurut laporan Reuters, ia adalah seorang profesor kedokteran hewan di sebuah Universitas Aleksandria.
Menurut mantan Komisari Uni Eropa, Androulla Vassiliou, pembajak, pertama-tama meminta polisi untuk meninggalkan lokasi sehingga para perempuan dan anak-anak bisa dilepaskan. EgyptAir mengatakan, setelah perundingan, seluruh penumpang telah dilepaskan selain awak kabin dan empat penumpang asing.
BREAKING: Egyptian state TV identifies hijacker as Ibrahim Samaha https://t.co/hXtBOEjhTC #Cyprus #Egypt
— Al Arabiya English (@AlArabiya_Eng) March 29, 2016
Pembajak, yang mantan istrinya tinggal di Siprus, telah menuntut suaka di negeri ini dan kabarnya ingin menyampaikan pesan kepadanya. Marina Parashkoku, mantan istri Samaha, saat ini dilaporkan tengah dilibatkan dalam proses negosiasi.
Video oleh ReblopTV
Media Mesir melaporkan, delapan warga Inggris dan 10 warga Amerika Serikat berada dalam pesawat tersebut—meski berita ini belum bisa dikonfirmasi kebenarannya. “Menara kontrol di Larnaca memberi tahu pada 08.30 bahwa pesawat dari Mesir telah dibajak. Mendarat di bandara pada 08.50,” ujar salah seorang polisi yang berada di lokasi pendaratan pesawat.
(Metro.co.uk)
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR