Intisari-Online.com - Memelihara hewan seperti anjing atau kucing adalah hobi yang lumrah. Namun, bagaimana jika hewan yang dipelihara itu adalah seekor buaya ganas?
Namun, bagi Helen Haritos, seekor buaya yang tinggal di dalam kolam di halaman belakang kediamannya bukan sekadar hewan peliharaan. Buaya itu sudah dianggap sebagai anggota keluarganya.
Buaya betina yang dinamai Albert itu diwarisi Helen dari ayahnya, George, yang meninggal dunia pada 1992. Namun, Albert sudah tinggal di halaman belakang kediaman Helen sejak 1958 setelah George menangkapnya memutuskan untuk memelihara hewan itu.
Setelah ayahnya meninggal dunia, Helen menjadi pemilik buaya yang kini sudah tumbuh dewasa itu. Sekarang, Helen memberi ikan segar sebagai santapan buaya yang berukuran empat meter itu.
"Dia (Albert) memberi tahu kami jika dia merasa lapar. Dia memang tak seperti anjing tapi saya memiliki keterikatan dengannya dan menyayangi dia," kata Helen.
"Sebenarnya memelihara dia sangat mudah, namun perlakukan dia dengan penuh hormat karena dia adalah hewan berbahaya," tambah Helen.
Helen mengatakan, Albert ditangkap setelah seseorang meminta ayahnya menangkap seekor buaya untuk sebuah pesta.
Namun, lanjut Helen, setelah ayahnya menangkap Albert di Sungai Mary, pria yang memesan buaya tiba-tiba mengurungkan niatnya dan tak menginginkannya lagi.
Setelah melalui perdebatan yang cukup panjang, ibu Helen akhirnya mengizinkan George untuk memelihara buaya itu.
Albert kini berusia 70 tahun dan Helen sudah mendapatkan izin dari pihak yang berwenang untuk memelihara hewan buas itu di halaman belakan kediamannya di kota Darwin, Australia.
(kompas.com)