Intisari-Online.com – Ram menerima hadiah mobil dari kakaknya ketika ia berulang tahun. Suatu hari, ketika Ram keluar dari kantornya, ia melihat seorang anak jalanan sedang mengagumi mobil barunya itu.
“Apakah ini mobil Anda?” tanya anak itu.
Ram mengangguk. “Kakakku yang memberikannya pada hari ulang tahunku.”
Anak itu terkejut, “Maksudmu, kakakmu memberikannya kepadamu dan tanpa biaya apa pun? Oh, aku berharap…” Anak itu tampak ragu-ragu.
Ram berharap tahu apa keinginan anak itu. Pasti anak itu berharap punya kakak yang seperti kakaknya. Tapi Ram terkejut ketika anak itu melanjutkan kata-katanya.
“Saya berharap,” anak itu melanjutkan, “bahwa aku bisa menjadi kakak seperti itu.”
Ram menatap anak itu heran, dan kemudian ia menambahkan, “Apakah kamu ingin naik mobil saya ini?”
“Oh, ya, saya ingin sekali itu.”
Setelah berkeliling dengan mobil baru Ram, anak itu bertanya dengan mata bersinar, “Maukah Anda mengemudi di depan rumah saya?”
Ram tersenyum kecil. Ia pikir ia tahu apa yang diinginkan anak itu. Pasti anak itu ingin menunjukkan kepada tetangganya ia bisa menumpang mobil mewah.
Tapi Ram salah lagi.
“Bisakah kau berhenti di depan tangga itu?” tanya anak itu. Ia berlari menaiki tangga. Dalam beberapa saat Ram mendengar anak itu kembali, tapi ia tidak datang dengan cepat. Ia memapah adik kecilnya yang lumpuh. Adik kecilnya duduk di anak tangga terbawah, ia seperti kelelahan, kakaknya menunjuk ke mobil.
“Itu dia, Dik. Seperti yang saya katakan tadi, kakaknya memberikan mobil dan tidak meminta biaya apa pun. Suatu hari saya akan memberimu satu, persis seperti itu. Maka kau bisa melihat sendiri semua barang-barang bagus di jendela toko yang pernah saya ceritakan padamu.”
Ram keluar dan mengangkat bocah lumpuh itu ke kursi depan mobilnya. Anak jalanan tadi dengan mata bersinar duduk di sebelah adiknya, dan mereka bertiga pun berkeliling kota dengan mengesankan.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR