Intisari-Online.com – Di sebuah kota kecil tinggallah seorang pelukis terkenal. Lukisannya sudah mendunia dan banyak orang yang memesan lukisan padanya. Dari kejauhan ada seorang pemuda yang mengamati pelukis itu. Dengan penuh percaya diri dia mengajukan diri untuk menjadi seorang murid. “Bolehkah saya menjadi muridmu? Saya juga bisa melukis dan ingin menjadi terkenal sepertimu.” Alangkah senangnya ketika dia diterima untuk menjadi seorang murid dan juga diperbolehkan untuk tinggal bersamanya. Hari pertama dia mulai melukis dan mendapatkan hasil lukisan kurang sempurna. Selama satu minggu lamanya dia merasa tidak puas dengan hasil lukisannya sendiri. “Saya rasa Anda mempunyai rahasia di balik kuas dan cat lukis itu sehingga dapat menghasilkan lukisan yang indah.” Pemuda itu pun meminjam peralatan lukis dari pelukis itu, namun tetap saja mendapatkan hasil yang buruk. Pemuda itu pun menjadi lesu dan patah semangat sehingga memutuskan untuk berhenti melukis. “Saya sudah berusaha, namun tidak bisa melukis dengan baik seperti Anda.” “Anak muda, untuk mendapatkan hasil yang sempurna, kau harus bisa melewati ribuan kegagalan. Kau harus tekun dengan apa yang kau kerjakan dan kau juga akan mendapatkan banyak pelajaran di dalamnya. Kau akan tahu di mana letak kekuranganmu dan kau juga akan tahu bagaimana cara untuk memperbaikinya. Aku telah melakukan hal itu selama puluhan tahun.” Setiap orang memiliki talenta dan setiap orang juga berhak menikmati berkat dari telenta yang mereka miliki. Namun tidak banyak dari mereka yang dapat mengasah dan mengerjakan talenta itu dengan benar. Ketika dirasa untuk mencapai sukses itu sulit, maka mereka cenderung untuk berhenti dan mulai melirik keberhasilan orang lain. Ketika kita mampu mengerjakan telenta itu dengan tekun dan bertahan dalam setiap kegagalan yang ada, maka kita akan mendapatkan hasil yang luar biasa karena Tuhan memberkati orang-orang yang tekun. (SD)