Intisari-Online.com – Seorang teman meminta pada Ardi agar tidak khawatir soal kucingnya, yang sepertinya memiliki beberapa gejala ringan suatu penyakit. Tapi tampaknya cukup berat untuk membawa kucing itu ke dokter hewan. Ia mengira gejalanya begitu ringan hingga tidak mudah menjelaskannya kepada dokter hewan, tapi ia masih khawatir. Ardi pun akhirnya berkata, “Rasanya kau harus melakukan sesuatu.”
“Itu hanya masalah kecil, tidak ada yang harus dilakukan,” kata teman Ardi.
“Cobalah untuk beberapa tindakan,” kata Ardi. “Panggil dokter hewan dan katakan padanya.”
“Itu tidak masuk akal karena dokter hewan tidak akan tahu apa-apa yang akan saya katakan kepadanya. Ia mungkin akan meminta saya untuk melihatnya, dan aku tahu itu tidak serius,” kata teman Ardi.
“Ya, saya mengerti,” kata Ardi. “Tapi Kau harus mengambil tindakan untukmu, bukan untuk mobil atau dokter hewan. Dengan tidak melakukan apa-apa, maka engkau menjaga dirimu terjebak pada kekhawatiran.”
“Oke,” kata teman Ardi. “Saya mengerti maksudmu.”
Ketika ia menelepon dokter hewan, di luar dugaannya, dokter hewan mampu membuat penilaian yang baik dari apa yang salah. Ia menyarankan untuk membawa kucingnya, dan memberikan sesuatu yang terbaik untuk kucing itu.
Apapun yang kita khawatirkan harus bertindak, tidak hanya berpikir tentang itu. Jangan takut mengambil tindakan, buanglah rasa itu, asalkan berani mengambil tindakan. Bahkan tindakan kecil saja dapat mengusir kekhawatiran kita. Kekhawatiran sulit berdampingan dengan tindakan. Ketika ada tindakan, tidak ada rasa khawatir. Ketika ada rasa khawatir, tidak ada tindakan.