Intisari-Online.com – Suatu hari, aku bangun pagi-pagi untuk menyaksikan matahari terbit. Ahh, keindahan ciptaan Tuhan yang tak terlukiskan. Ketika aku melihatnya, aku memuji Tuhan untuk karya-Nya yang indah. Saat aku duduk di sana, aku merasakan kehadiran Tuhan denganku.
Ia bertanya, “Apakah engkau mencintai Aku?”
Aku menjawab, “Tentu saja, Tuhan! Engkau adalah Tuhanku!”
Lalu Ia bertanya, “Jika engkau cacat fisik, apakah engkau masih mencintaiku?”
Aku bingung. Aku melihat ke bawah pada lengan, kaki, dan seluruh tubuhku dan bertanya-tanya berapa banyak hal yang aku tidak mau, tidak dapat lakukan, hal-hal yang aku ambil untuk diberikan.
Dan aku menjawab, “Ini akan sulit Tuhan, tetapi aku akan tetap mencintai-Mu.”
Lalu Tuhan berkata, “Jika kamu buta, apakah engkau masih mencintai Aku?”
Bagaimana mungkin aku mencintai sesuatu tanpa bisa melihatnya? Lalu aku teringat semua orang buta di dunia dan berapa banyak dari mereka masih mencintai Tuhan dan ciptaan-Nya.
Jadi aku menjawab, “Sulit untuk memikirkan itu, tapi aku akan tetap mencintai-Mu.”
Kemudian Tuhan bertanya lagi, “Jika engkau tuli, apakah engkau masih mendengarkan kata-kataKu?”
Bagaimana aku bisa mendengarkan apa pun kalau aku tuli? Lalu aku mengerti. Mendengarkan Firman Tuhan tidak hanya menggunakan telinga kita, tapi hati kita.
Aku menjawab, “Ini akan sulit, tapi aku masih akan mendengarkan firman-Mu.”
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR