Kisah Kekuatan Rayap

K. Tatik Wardayati

Penulis

Kisah Kekuatan Rayap
Kisah Kekuatan Rayap

Intisari-Online.com – Anda mengenal rayap? Rayap adalah binatang kecil yang biasa memakan kayu. Rayap dikenal sebagai hama yang bisa merusak rumah kita, apabila rumah kita setidaknya dari bahan kayu.

Kekuatan rayap sungguh luar biasa, sebuah bangunan besar bisa saja hancur oleh binatang kecil ini. Bukan itu saja kekuatannya. Selain memiliki kekuatan merusak, rayap pun memiliki kekuatan membangun.

Rayap memiliki kekuatan membangun sarangnya lengkap dengan sistem air conditioning-nya plus tata ruang yang apik dengan ketinggian sampai 9 meter. Ini adalah suatu pencapaian luar biasa sebab tubuh rayap sendiri hanya memiliki tinggi sekitar 3 milimeter saja. Artinya, rayap mampu membangun tempat tinggalnya hingga 3.000 kali tinggi badannya.

Sementara, manusia dengan berbagai peralatan dan bahan-bahan yang canggih, sampai sekarang belum mampu membangun sebuah bangunan dengan ketinggian sampai 1.000 kali tinggi badannya. Sampai saat ini bangunan tertinggi yang sudah dibuat manusia baru sampai pada ketinggian sekitar 1.000 meter saja.

Bagaimana rayap bisa membangun tempat tinggalnya begitu tinggi? Ada dua pelajaran yang bisa kita ambil dari para rayap ini. Mereka bekerja sama dalam membangun sarangnya. Tubuh kecil dan lemah hanya bisa diatasi dengan cara bekerja sama. Bekerja sama membuat mereka memiliki kekuatan yang dahsyat baik dalam menghancurkan maupun membangun.

Mereka bekerja dengan mengikuti insting, yang merupakan fitrah yang diberikan Tuhan kepada makhluk kecil ini. Mereka tidak memiliki ilmu arsitektur. Mereka tidak memiliki ilmu dengan pengkondisian udara dan tata ruang. Mereka tidak pernah kuliah cara mengawetkan makanan. Tetapi mereka mampu, karena mereka hidup sesuai dengan tujuan hidupnya.

Manusia yang seharusnya memiliki kemampuan yang lebih dahsyat bisa kehilangan kemampuan itu karena disebabkan oleh dua hal. Yang pertama, jika seseorang sudah tidak mau lagi bekerja sama dengan sesama atau saudaranya. Kesombongan dan keangkuhan mereka menghalangi untuk bekerja sama sehingga hasil yang diperoleh tidak optimal.

“Saya bisa, saya hebat, dan saya mampu. Buat apa bekerja sama? Saya sukses, saya kaya raya, saya tidak minta pada orang lain, maka saya tidak peduli dengan orang lain.” Mereka yang berkata seperti itu adalah mereka yang kehilangan banyak potensi keberhasilan dalam hidupnya.

Banyak manusia yang menjauh dari tujuan hidupnya. Mereka hidup dengan cara mereka sendiri. Cara yang diproduksi oleh akalnya sendiri yang sungguh lemah dan banyak kekurangan. Padahal, kita sudah punya cara hidup yang sesuai dengan ajaran Tuhan.

Maka, mari hidup sesuai dengan kehendak Tuhan maka hidup kita dijamin akan lebih baik. (BMSPS)