Intisari-Online.com - Menurut Sonson NS, seorang pelancong dan juga penulis beberapa buku panduan wisata, mata uang apa yang kita bawa, apakah dolar atau mata uang lokal, tergantung dari berapa negara yang kita kunjungi. Jika hanya mengunjungi satu negara, cukup bawa mata uang rupiah dan mata uang lokal. Besarnya nominal tergantung dari perencanaan dan kebutuhan kita selama berada di negara tersebut.
Jika kita berencana berkunjung ke beberapa negara sekaligus dan belum jelas anggaran yang akan dipakai, kita bisa membawa uang rupiah dalam jumlah besar. Namun di negara-negara tertentu yang tidak terlalu berhubungan dengan Indonesia, bisa jadi rupiah tidak diterima atau malah ditolak. Nah, dengan kondisi yang demikian, lebih baik kita membawa mata uang dolar.
Selain itu, kita perlu memantau terus kurs mata uang yang bersangkutan. Jangan sampai kita hanya membawa mata uang rupiah untuk ditukarkan ke beberapa mata uang lokal, namun nilai rupiah menjadi sangat jatuh nilainya.
Seperti yang dicontohkan Sonson, ketika kita hendak mengunjungi tiga negara, Singapura, Malaysia, dan Thailand, pastikan pengeluaran yang akan kita buat di tiap negara. Baru kita tukar rupiah ke mata uang tiap negara. Kalau anggaran belum terencana, ada baiknya kita menukar rupiah ke dalam dolar dulu, baru kemudian menukarkan ke mata uang lokal di tiap negara.
Selain dolar, yuan juga bisa digunakan secara bersamaan di beberapa negara, yaitu China, Hong Kong, dan Macau.