Intisari-Online.com - Kuningan yang terletak di selatan Cirebon banyak menawarkan wisata unik. Ada wisata rohani, sejarah, alam, atau pijat ikan. Besar kemungkinan dari sinilah bermula terapi ikan di Indonesia.
Saya mendatangi objek wisata ini tanpa sengaja dalam perjalanan kembali ke Jakarta dari Yogyakarta. Alih-alih melalui jalur pantai utara yang membosankan, saya mampir sebentar di Kuningan. Sembari rehat setelah perjalanan yang melelahkan.
Terapi ikan alami Cigugur serupa dengan terapi ikan yang sempat marak di mal-mal beberapa waktu silam. Hanya saja jenis ikannya saja yang berbeda. Juga suasana tentunya. Masyarakat setempat meyakini bahwa terapi ikan ini dapat membantu menyembuhkan sejumlah penyakit degeneratif seperti stroke, jantung, kanker, hipertensi, diabetes, rematik, dan ginjal.
Dalam dunia medis terapi ini mirip dengan terapi tusuk jarum atau akupuntur. Adanya sensasi serasa ditusuk-tusuk jarum. Jika tusukan - tepatnya gigitan - mengenai titik-titik saraf akupuntur, maka terapi ikan ini dapat membantu melancarkan peredaran darah, mengurangi stres, dan membantu menyembuhkan berbagai macam penyakit di atas.
Menurut salah satu pengelola, terapi ikan alami ini ditemukan tanpa sengaja. Suatu sore, sekumpulan anak muda yang habis bermain voli iseng merendam kakinya di kolam ini sembari beristirahat. Tanpa diduga, tiba-tiba segerombolan ikan-ikan kecil mengerubungi kaki mereka dan menggigit-gigit yang membuat anak-anak muda itu kaget dan sontak memekik. Akan tetapi karena penasaran, para pemuda itu kembali mencemplungkan kakinya kembali. Setelah dirasa-rasa kok rasanya enak juga (fahmina.or.id).
Selain ikan-ikan kecil yang digunakan untuk terapi, di kolam ini terdapat ikan yang dikeramatkan. Ikan dewa atau ikan kancra bodas (ikan mas putih). Ikan ini dibilang keramat karena populasinya terbatas dan sulit dibudidayakan. Menurut legenda ikan dewa tidak boleh dipindah atau dibawa sembarangan karena bisa berakibat buruk bagi yang mengambil. Ini berkaitan dengan terbentuknya kolam Cigugur yang bermula dari ketika Sunan Gunung Jati menancapkan tongkatnya ke tanah di desa itu saat mencari air untuk wudlu. Sumber mata air itu masih ada di kolam terkecil dari tiga kolam yang ada.
Kolam ini relatif mudah disinggahi karena berada di jalur utama menuju ke objek wisata Waduk Darma, Kuningan. Dari Cirebon berada di sisi kanan jalan. Jika naik angkutan umum bisa menggunakan bus ¾ jurusan Tasikmalaya - Cirebon atau elf jurusan Cirebon - Cikijing turun langsung di lokasi. Sementara dari Kota Kuningan, bisa naik angkot 09 dan turun langsung di lokasi.