Intisari-Online.com -Jika berselancar di pantai sudah biasa, cobalah sensasi berselancar di muara sungai. Pertemuan antara aliran sungai dan laut ternyata bisa menciptakan gelombang yang berkesinambungan. Itulah yang ditawarkan ombak bono di Desa Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Riau.
Gelombang Bono adalah gelombang besar yang terjadi akibat pertemuan arus Sungai Kampar dengan arus Laut Cina Selatan dan arus dari Selat Malaka. Arus ini sangat besar, kuat, dan tinggi. Ketinggian gelombangnya bisa mencapai 4 - 6 meter dan diiringi dengan suara gemuruh yang kencang. Fenomena seperti ini juga terdapat di Pororoca, Sungai Amazon.
Berselancar di atas gelombang bono bukanlah berselancar biasa. Butuh pengalaman berselancar yang tinggi, ketangkasan, dan mental yang besar. Hal ini karena kondisi air yang mengandung lumpur-lumpur sungai. Tak heran kalau warna airnya sangat cokelat. Bagi kita para pemula, jangan sekali-kali mencoba berselancar di tempat ini. Sebab, papan seluncur akan lebih berat digunakan dan ditambah gelombangnya yang besar, tentu hal ini dibutuhkan keahlian yang khusus.
Puncak Gelombang Bono terjadi pada bulan November hingga Februari. Saat itulah banyak para peselancar yang datang dan mencoba menjajal gelombang bono tersebut.
Dulu, gelombang bono terkenal dengan keganasan dan sangat menakutkan. Banyak kapal-kapal yang karam akibat gelombang raksasa ini. Tak heran, masyarakat Teluk Meranti menyebut bono sebagai jelmaan dari tujuh mahluk halus. Namun, di balik cerita tersebut, gelombang bono telah menyihir para peselancar internasional untuk datang dan membuktikannya sendiri.
Untuk menuju ke Desa Teluk Meranti, Kuala Kampar bisa menggunakan dua jalur. Jalur darat umumnya dilakukan dari Kota Pekanbaru menuju Pangkalan Kerinci (ibukota Kabupaten Pelalawan) dan menuju Desa Teluk Meranti. Perjalanan dilakukan dengan menggunakan transportasi darat (mobil, bus, motor). Lama perjalanan memakan waktu antara 5 dan 6 jam tergantung kondisi jalan dan kepadatan arus lalu lintas.
Perjalanan antara Pekanbaru ke Pangkalan Kerinci adalah melalui Jalan Lintas Timur Sumatera sekitar 1-2 jam. Dari Pangkalan Kerinci menuju Simpang Bunut sekitar 30 menit dan akan memasuki Jalan Lintas Bono menuju Desa Teluk Meranti yang memakan waktu sekitar 4-5 jam.
Jalur lain adalah menggunakan transportasi air dari Pelabuhan Pangkalan Kerinci yang berada di bawah Jembatan Pangkalan Kerinci. Dari pelabuhan tersebut perjalanan dilanjutkan dengan menaiki speedboat menuju Pelabuhan Pulau Muda dengan waktu tempuh 4,5 jam. Dapat juga menaiki kapal yang menuju Tanjung Batu yang berangkat pukul 11.00 setiap hari dan turun di Pelabuhan Desa Teluk Meranti.
Bono Sungai KamparDesa Teluk Meranti, Kab. Pelalawan, Riau
Do’s & Don’ts