Intisari-Online,com -Puncak dari Museum Vatikan adalah Kapel Sistina yang diresmikan tahun 1482. Kapel itu dibangun pada masa pemerintahan Paus Sixtus IV di abad XV, Baccio Pontelli. Konsepnya adalah "kapel dari segala kapel".Memang, dari segi arsitektur, inilah kapel terindah dengan plafon melengkung. Kapel ini dikerjakan oleh arsitek Mino de Fiesole, Giovanni il Dalmata, dan Andra Bregno. Namun keindahan, kebesaran, dan ketenaran Kapel Sistina tidak terletak pada plafon melengkung.Daya tariknya justru pada lukisan yang memenuhi dinding dan langit-langitnya. Sebagian besar karya itu dikerjakan seniman besar Michaelangelo (1475 - 1564) - pematung, arsitek, insinyur, pelukis dan penyair asli Italia - yang dianggap berhasil menyatukan iman Kristiani dengan cita-cita klasik masa Renaisans dan humanisme. Semua dinding dan langit-langit yang melengkungi kapel seluas sekitar 1.000 m2 itu dilukisi berbagai potongan kisah iman Kitab Suci Kristen.Sepintas, terdengar decak kagum para pengunjung siang itu. Kami sendiri terutama takjub pada lukisannya. "Pengadilan Akhir" karya Michelangelo tahun 1508 - 1512, yang kemudian ia sempurnakan di tahun 1536 dan 1541. Lukisan itu menggambarkan nasib manusia yang ditentukan di akhir zaman.Tampak pasangan kakek-nenek yang harus berjalan tertatih-tatih, sembari mengusap air mata. Si nenek bengong menatap langit-langit, sebagaimana dilakukan hampir semua pengunjung.Tak jelas, apakah mata tuanya masih bisa menangkap lekuk-lekuk lukisan yang demikian hidup itu. Namun, banyak pengunjung tidak sadar. Lukisan itu tampak hidup melalui proses restorasi yang panjang dan rumit, terutama oleh penambahan unsur warna.Kapel Sistina tak hanya masyhur oleh arsitektur dan lukisannya. Bagi penganut agama Katolik Roma, kapel ini terkenal sebagai tempat pemilihan Paus baru. Pemilihan pemimpin tertinggi Gereja Katolik itu dilakukan para kardinal dari seluruh dunia. Tanda sudah terpilihnya Paus adalah asap tebal putih yang keluar dari jendela kapel.Umat yang menunggu di Lapangan St. Petrus pun tahu pemimpin mereka sudah terpilih, yakni Paus sebagai pemimpin umat setempat (Uskup Roma), pemimpin umat Katolik seluruh dunia (pengganti St. Petrus), sekaligus pemimpin Negara Vatikan.Paus Yohanes Paulus II, Paus sekarang, adalah Paus ke-262. Setelah selama 500 tahun Paus selalu berasal dari Italia, Paus Yohanes Paulus II bak memecah tradisi, karena berasal dari luar Italia, yakni Polandia. Sejak 1179 pemilihan dilakukan di Kapel Sistina, diikuti Dewan Kardinal yang juga memiliki hak untuk dipilih dan memilih. Sejak 1970, ditetapkan usia calon maksimal 80 tahun.Pemilihan lazimnya dilakukan dengan pemungutan suara, dua kali setiap pagi dan sore sampai diperoleh salah satu calon yang memperoleh suara lebih dari separuh. Setiap tahap pemilihan, kertas suara dibakar - tujuannya untuk menjaga kerahasiaan - sehingga dari cerobong di Kapel Sistina sebelum keluar asap putih selalu ada asap tebal hitam. (A Heuken SJ, Ensiklopedi Gereja, Yayasan Cipta Loka Caraka, Jakarta: 1994).(Bersambung)--Tulisan ini ditulis oleh St. Sularto yang dimuat di Majalah Intisari edisi April 2001 dengan judul asli "Menyaksikan Kebesaran Museum Vatikan".