Intisari-Online.com -Di beberapa tempat, kisah-kisah menyeramkan adalah “berkah” yang dirayakan dengan semarak. Jika di Amerika Serikat terkenal dengan perayaan Hallowen, maka di Amerika Selatan terdapat perayaan La Diablada.
Ribuan orang Ekuador di Pillaro pada hari Senin, 6 Januari2014 kemarin merayakan sebuah festival unik bertajuk “La Diablada de Pillaro” atau festival Setan Pillaro.
Pada kesempatan itu, warga Ekuador di Pillaro, tumpek-blek di pusat kota sembari mengenakan kostum merah dan bertopeng ala demit. “Setan-setan” dadakan tersebut menari-nari liar di jalan-jalan kota. Semarak dan penuh warna.
Tak satupun bisa menghentikan pesta pora yang berlangsung di Pillaro, 100 kilometer dari ibukota Ekuador, Quitto, tersebut. Anak-anak, pria, dan wanita, yang memakai aneka pakaian menyeramkan buatan sendiri, tak memperdulikan hujan yang turun lebat. Cuaca buruk itu tidak cukup mampu untuk menghentikan perayaan unik nan meriah.
Sembari menari, mereka menakut-nakuti wisatawan dan orang-orang yang dilaluinya.
Syahdan, festival ini dimulai sejak tahun 1940-an dan berlangsung antara tanggal 28 Desember sampai 6 Januari. Menurut tradisi lisan yang meredar, latar belakang ini diawali oleh kebiasaan keluarga petani Pillaro yang doyan berkumpul dan berdiskusi perihal kehidupan mereka sehari-hari.
Saking asiknya ngobrol, sampai tak terasa pertemuan ini sudah berlangsung sangat panjang hingga larut malam. Obrolan-obrolannya melantur hingga larut dan berakhir dengan cerita-cerita setan dan roh-roh yang tersesat.
Upacara la Diablada adalah bentuk apresiasi penduduk kota untuk menghormati kisah-kisah menakutkan tersebut dengan membentuk kelompok menari dan mengembangkan kebiasaan menjadi pesta pora. Mereka biasanya menari liar dengan menggunakan kostum setan sembari melolong seperti suara setan yang menakutkan. (newstimes.com)