Makna Bangunan Museum Affandi

Agus Surono

Editor

Makna Bangunan Museum Affandi
Makna Bangunan Museum Affandi

Intisari-Online.com - Awalnya melukis untuk baliho iklan film di sebuah bioskop lokal sekitar Bandung, Jawa Barat. Tidak sadar, Affandi muda mulai belajar bagaimana belajar melukis pada sebuah kanvas raksasa. Tidak puas di sana, pada tahun 1938 Affandi pada usia 30 tahun mulai berkarya serius sebagai seniman lukis, bersama kampiun Persatuan Ahli Gambar Indonesia (Persagi).

Apa saja menjadi perhatian Affandi. Mulai dari buah, pasar, pejuang, perempuan, alam desa dan perkotaan. Salah satu karyanya yang penting ialah poster pejuang "Bung Ayo Bung". Ide karya ini dari Soekarno yang disampaikan oleh Soedjojono. Sebagai model dipilih Dullah.

Poster sederhana, namun memikat. Justru karena kesederhanaan inilah dengan cepat bisa digandakan oleh para pelukis lain, beredar di kalangan pejuang, menjadi bensin revolusi kemerdekaan. Jangan bayangkan zaman dahulu ada mesin cetak canggih. Semua dilakukan dengan tangan dan kuas secara manual.

Poster bersejarah itu bisa dilihat di Museum Affandi, sekitar 10-15 menit dari pusat kota Yogyakarta. Di pinggiran Sungai Gajah Wong, Museum Afrandi menjadi tempat istirahat terakhir sang maestro.

Dilihat dari kejauhan, mirip dengan daun pohon pisang, yang konon menjadi kenangan manis Affandi kecil. Daun pohon pisang, tidak hanya membungkus makanan, tapi juga membungkus Affandi kecil dari guyuran hujan. Sang Maestro ingin, kelak banyak orang akan terinspirasi oleh karyanya, maka dia membungkus mimpinya supaya awet dan tampak manis dengan galeri dan museum. Inilah dasar, kenapa Museum Affandi berwujud seperti daun pohon pisang.

Galeri I terletak di sisi barat museum. Melalui pintu segitiga, yang tepatnya berbentuk seperti daun, akan terlihat perjalanan panjang Affandi di dunia seni lukis. Dari sketsa. lukisan istri Affandi, anak, keluarga, pasar, buah-buahan, alam, menjadi jejak bagaimana sang maestro memperoleh segala pujian dan penghargaan melalui kerja keras, bukan orbitan semalam.

Di tengah galeri, ada mobil Colt Gallan 1976 hijau terparkir. Bayangkan, zaman tahun 70-an, sosok gondrong bermobil mewah semacam ini, mencangklong pipa, bersarung koiak-kotak dan baju putih tipis, tiba-tiba berhenti di sebuah warung kopi. Tentu membuat belingsatan semua yang ada di warung!

Seperti kesurupan ketika melukis, Affandi menghayati proses berkeseniannya dengan unik dan nyentrik. Dengan permintaan khusus, para pengunjung museum bisa menyaksikan video bagaimana sang maestro melukis. Beberapa karya patung eksperimental juga dipamerkan di Galeri I. Kartika, putrinya dari Maryati menjadi salah satu objek paling sering digarap.

Galeri II Museum Affandi banyak berisi lukisan kawan-kawan Affandi. Selain dikenal sebagai pelukis, dia juga kerap membantu kawan sesama pelukis dengan membeli karyanya. Sudjojono bergandengan dengan Basuki Abdullah, lalu ada Bagong Kussudiardja yang bersebelahan dengan Popo Iskandar.

Menyaksikan karya maestro pelukis di Galeri II seperti melihat beragamnya aliran lukisan di Indonesia, yang walau berbeda gaya dan tema, tapi masih bisa dinikmati bersama.

Affandi tidak hanya pelukis handal, seleranya pun tinggi. Di ruang bawah tanah Galeri III, konon, masih tersimpan koleksi pelukis lain yang bernilai sangat tinggi dan penting di dunia seni rupa. Lantai dasar pada Galeri III menjadi ruang bersama untuk sanggar GajahWong, sanggar melukis anak-anak.

Di sanggar ini anak-anak belajar melukis dan berpameran, seperti yang Affandi lakukan dahulu, berlatih dan berlatih. Melukis tidak hanya melulu bagaimana mengajarkan estetika, namun jauh dari situ mengajarkan supaya seorang anak agar peka pada lingkungannya, seperti Affandi yang bisa memaknai fungsi daun pisang.

Sederhana, namun idenya menghasilkan pencapaian yang luar biasa. (Danu/Where To Go Jogja Solo Semarang 2011)

MUSEUM AFFANDI

  • Naik Bus TransJogja jalur 1B
  • Naik taksi atau kendaraan pribadi dengan arah ke Jalan Solo. Dari kota Museum Affandi terletak di sebelah kiri sebelum melintasi jembatan Kali Gajah Wong.
  • Buka tiap hari jam kerja, kecuali hari libur. Reservasi di hari libur telepon ke (0274) 562593.
  • Koordinat Bumi: S7°46'58,6"E110°23'46,8"