Intisari-Online.com - Perlukah fisik yang bugar? Perlu, namun freediving lebih menekankan pada mental agar tidak panik ketika melihat laut luas yang dalam. Syarat utama untuk belajar freediving adalah setidaknya sudah bisa berenang. Freediving: Menyelam tanpa alat Apa bisa? Dilanjutkan dalam tulisan ini.
(Baca juga: Di Singapura Kita Bisa Menyelam Tanpa Lisensi)Bahaya dari freediving antara lain black out yakni tidak sadarkan diri karena terlalu memaksakan diri untuk menahan napas. Anda akan merasakan kontraksi otot perut ketika menahan napas. Di sini mental Anda diuji, akan panik atau tenang.
Bahaya lain adalah loss of motor control (LMC) alias kehilangan kendali gerakan tubuh karena kadar oksigen rendah. Risiko lain, laryngospasm, yakni refleks tenggorokan karena hendak menahan air agar tidak masuk sehingga sulit bernapas.
Menurut Jason Hakim Putrasahan, seorang instruktur freediving bersertifikat, hal itu umumnya terjadi saat kompetisi resmi freediving. “(Di) kompetisi itu udah gak ada istilah orang nahan ego,” kata Jason. “Cedera banyak dialami mereka yang tidak belajar secara benar (dari intruktur bersertifikat, Red.), hanya dari YouTube,” tambah pemegang rekor nasional static apnea (mengambang di air dalam posisi tengkurap), 4 menit 39 detik, yang dia catatkan di Kuala Lumpur tahun 2013 lalu ini.
(Baca juga: Truk Pickup Ini Bisa Menyelam)Yang diperlukan, kata Jason, adalah latihan intensif dan sikap sabar agar terhindar dari cedera. Efek positif freediving adalah kapasitas paru-paru yang berkembang, dari enam liter bisa menjadi tujuh setengah liter. Ini melancarkan aliran darah dan sangat membantu pernapasan. Freediving: Menyelam tanpa alat, Apa bisa? Berlanjut di tulisan ketiga.