Intisari-Online.com - Freediving: Menyelam tanpa alat, Apa bisa? Ini adalah tulisan terakhir dari dua tulisan sebelumnya. Alam yang tidak bisa ditebak memang berbahaya bagi manusia. Makanya olahraga selam melarang seseorang melakukan penyelaman sendiri. Apalagi freediving yang tanpa alat bantu pernapasan sama sekali. Jangan pernah menyelam sendirian.
(Baca juga: Pesona Angkasa Bawah Laut)
Penyelaman berpasangan disebut buddy system. Dalam buddy system, pasangan penyelam harus mengecek apakah temannya masih sadar atau tidak dengan bahasa isyarat. Dalam dynamic apnea, pasangan berenang bersama. Jika terlihat tanda-tanda udara keluar dari mulut temannya, maka harus segera ditarik. Berapa lama seseorang bisa dikatakan mampu freediving? Jason Hakim mengatakan, minimal belajar tiga sesi. Durasi per sesi cukup lama sebab diajarkan teori dan praktik yang lengkap. Praktik dilakukan di kolam renang dengan kedalaman di atas dua meter dan di laut bebas.
(Baca juga: Ke Sumur Menanam Terumbu Karang)
Layaknya peribahasa no pain no gain, Anda harus mau bersusah payah berlatih fisik dan mental. Jangan berharap instan. “Yang menjadi masalah utama adalah orang kita suka tidak sabar, mereka pikir semua bisa dicapai secara instan,” keluh pelatih yang belajar menjadi instruktur di Cebu, Filipina, dan berguru dari pelatih freediving Jean-Pol Francois ini.
Nah Anda yang sudah bisa berenang, siapkah melatih kesabaran dan mental agar bisa merasa terbang seperti Superman di laut bebas? Freediving: Menyelam tanpa alat, Apa bisa? Tentu dengan latihan pada pelatih profesional maka Anda bisa.