Menganggur Tapi Bahagia?

Agus Surono

Editor

Menganggur Tapi Bahagia?
Menganggur Tapi Bahagia?

Intisari-Online.com - Dalam masa resesi ekonomi, banyak pekerja yang dipecat atau dirumahkan untuk sementara waktu. Namun, sebuah penelitian baru menyimpulkan bahwa mereka yang terlindas resesi ini tidak merasa cemas atau khawatir. Memiliki pekerjaan ternyata tidak langsung berkaitan dengan kebahagiaan.Sebagai sebuah kenyataan, penelitian yang dilakukan oleh Universitas Montreal Kanada ini menunjukkan bahwa orang yang tidak bekerja - bahkan tidak berusaha mencari pekerjaan - sedikit kadar stresnya dan lebih merasa puas dibandingkan dengan mereka yang bekerja.Seperti kita ketahui, sebuah pekerjaan menawarkan uang dan prospek karier. Namun seiring dengan itu juga muncul ketegangan sebagai bentuk tanggung jawab sebuah pekerjaan, lalu juga tekanan dan harapan dari lingkungan.Menurut penelitian ini, menjadi bagian dari barisan pengangguran tidak lantas membuat mereka cemas. Namun, bukan berarti lantas Anda kemudian keluar dari pekerjaan dan "menyusu" pada jaminan pengangguran. Lebih dari itu, tujuan penelitian ini adalah bagaimana untuk mengatur dengan lebih baik stres pekerjaan yang mengelilingi Anda.Yang perlu diingat juga, penelitian itu dilakukan di luar negeri yang sudah menerapkan jaminan untuk penganggur. Jika dilakukan di Indonesia tentu hasilnya pasti berbeda. (askmen.com)