Tiga Strategi Pensiun Dini

Ade Sulaeman

Editor

Tiga Strategi Pensiun Dini
Tiga Strategi Pensiun Dini

Intisari-Online.com - Tidak akan pernah terlalu awal untuk membuat sebuah rencana pensiun, tidak peduli berapa pun usia kita. Untuk itu, berikut saran dari tiga pakar keuangan mengenai apa yang harus dilakukan pekerja sebelum berusia 50 tahun, agar mereka memiliki simpanan yang cukup.

  1. Merencanakan perlombaan besar dalam hidup.Rencana pensiun dapat menjadi suatu tantangan untuk setiap tahapan kehidupan, tapi tantangan khusus akan muncul pada usia 40-an tahun. “Suatu fase yang saya sebut sebagai ‘sandwich generation,’ yaitu mereka yang mengurusi orangtua dan anak-anak mereka secara bersamaan, sehingga pengeluaran mereka sangat banyak,” ujar David Ogman, penasihat keuangan dari The Shapiro Ogman Group di Morgan Stanley.

    Meski sulit, “Gunakanlah usia 40-an tahunmu sebagai puncak karier untuk menabung. Jadi, ketika mencapai usia 50 tahun, semuanya akan berjalan lebih mudah,” lanjut Ogman. Kita tetap bisa cukup agresif pada saat berusia 40-an tahun. berlombalah untuk menginvestasikan uang di berbagai jenis investasi yang ‘aman’, misalnya membeli saham blue-chip untuk kemudian kembali mengunjunginya saat berusia 50-an tahun untuk menambah investasi tersebut.

  2. Meninjau ulang alokasi aset.Setelah berusia 40 tahun, para pekerja harus memastikan mereka sudah memeriksa secara cukup teratur aset yang mereka alokasikan. Liran Hirschkorn, pakar keuangan dari sekaligus pendiri ChooseTerm, menyatakan kebiasaan ini akan membantu seseorang dalam mendekati target pensiun mereka.

    “Satu hal yang harus kita lihat adalah kondisi perekonomian dan pada 10 tahun terakhir. Banyak aset yang menguap begitu saja jika kita tidak tahu setiap perubahan di bidang ekonomi,” kata Hirschkorn. Tahun 1999 dan 2008 di Amerika Serikat, serta tahun 1998 di Indonesia dapat menjadi contohnya.

  3. Melunasi semua utangHutang tentunya bukan sesuatu yang mudah untuk dihindari dalam realita kehidupan. Tapi bukan berarti mereka akan menenggelamkan tujuan pensiun seseorang. “Apalagi hal-hal yang besar dan penting dalam kehidupan seperti membeli rumah atau melanjutkan pendidikan, kerap mengharuskan seseorang berhutang,” lanjut Simon Roy, presiden dari Jemstep, sebuah situs yang menawarkan nasihat keuangan.

    Jika tidak memungkinkan untuk menghindarinya, ada baiknya hutang-hutang tersebut segera dilunasi. Khusus untuk hutang kartu kredit, sepertinya kita harus menutupnya sesegera mungkin. “Ketika itu terlaksana, maka menjelang masa pensiun Anda sudah mampu untuk memiliki investasi sehingga mengurangi risiko hilangnya stres serta mengalami stres,” ungkap Roy. (BusinessNewsDaily)