Mari Pekerja Kantoran, Kita Tidur Siang!

Jeffrey Satria

Editor

Mari Pekerja Kantoran, Kita Tidur Siang!
Mari Pekerja Kantoran, Kita Tidur Siang!

Intisari-Online.com - Berapa jam Anda bekerja dalam sehari? Delapan jam? Sepuluh jam? Atau bahkan 12 jam? Mungkin tak sebanyak masyarakat Jepang yang terkenal sebagai salah satu penggila kerja. Mereka bangga ketika bisa bekerja lebih dari 8 jam di kantor. Rata-rata pegawai kantor Jepang bekerja hingga 12 jam per hari.

Walau berdampak positif bagi perkembangan perusahaan, kerja 12 jam juga menimbulkan banyak dampak negatif. Karoshi atau kematian karena terlalu banyak bekerja salah satunya. Ya, hanya di Jepang saja Anda menemukan mati karena bekerja. Ada sekitar 150 orang meninggal tiap tahunnya akibat Karoshi. Menyedihkan bukan? Punya uang tapi tak bisa menikmati.

Oleh karena kasus kematian akibat terlalu keras bekerja semakin tinggi, maka beberapa perusahaan Jepang membuat sebuah kebijakan baru, yakni tidur siang. Ya tidur siang seperti anak-anak TK. Beberapa perusahaan di Jepang menyediakan waktu setelah makan siang bagi para pekerjanya untuk tidur siang selama 20 - 30 menit. Dunia medis menyebutnya sebagai power nap.

Kebiasaan tidur siang ini diterapkan pula di sekolah menengah di Jepang selatan. Tidur siang menjadi bagian dari kegiatan sehari-hari seperti mata pelajaran fisika. Pelajaran tidur siang? Siapa yang tak suka. Di Tokyo, sebuah salon bernama Napia menyediakan tempat untuk tidur siang. Dua puluh menit tidur siang di salon tersebut dihargai AS$ 7 saja. Hmm, ladang bisnis baru tampaknya.

Natsusi Kikuya, seorang pegawai swasta sebuah perusahaan di Tokyo mengatakan, “Aku biasa minum 5 sampai 6 gelas kopi per hari untuk membuatku tetap terjaga, namun tidur siang memberi rasa berbeda. Sangat-sangat berbeda,” ujarnya. Hmm, mungkin di Jepang ada banyak bos yang tersenyum saat meliihat pegawainya sedang tidur siang. Bagaimana dengan bos Anda? (CBS)