Intisari-Online.com - Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan di Eropa oleh Six Seconds, organisasi global yang mendukung pengembangan kecerdasan emosional (EQ), menunjukkan adanya hubungan yang erat antara memiliki pemimpin dengan kemampuan emosi yang tinggi dengan performa perusahaan yang tinggi pula.
Apa itu EQ? Kecerdasan emosional merupakan sekumpulan kemampuan untuk memahami dan menggunakan emosi secara efektif.
Untuk masing-masing manajer individu, penelitian ini menunjukkan bahwa nilai EQ menyumbang hampir setengah (47 persen) dari variasi nilai untuk performa seorang manajer. Sebagai tambahan, penelitian ini juga menunjukkan bahwa EQ mampu memprediksi 76 persen variasi dari keterikatan secara organisasi.
Mengapa keterikatan emosi penting? Sebab perusahaan yang memiliki manajer dengan keterikatan yang tinggi pada organisasi meraih pencapaian target yang tinggi dan menurunkan tingkat pergantian pegawai secara signifikan, yaitu 63 persen.
Salah satu kepala proyek ini, Massimiliano Ghini, menyatakan penelitian ini penting karena berhubungan dengan tiga variabel kritis. “Ini merupakan salah satu penelitian pertama yang menunjukkan hubungan antara kecerdasan emosional seorang pemimpin, dampak terhadap iklim organisasi, dan bagaimana hal-hal tersebut mengarahkan pada performa perusahaan yang baik,” ujar profesor manajemen dari Alma Graduate School di Itali tersebut.
Penelitian ini menggambarkan suatu proses dari peningkatan kesadaran, pengelolaan, dan pengarahan diri sendiri. Kemampuan yang dapat dipelajari ini muncul untuk membuat manajer lebih mampu untuk membangun suatu iklim kerja, atau lingkungan, para karyawannya yang lebih efektif. (BusinessNewsDaily)