Intisari-Online.com - Penelitian dari Ethics Resource Center mengungkapkan bahwa sebanyak 45% pegawai di Amerika Serikat menjadi saksi pelanggaran etika dan hukum di tempat kerjanya. Penggunaan sosial media menjadi salah satu masalahnya. Ethics Resource Center sendirimensurvei 4800 pegawai untuk penelitian mereka.Mereka yang melaporkan pelanggaran ternyata malah mendapatkan serangan balik bahkan tekanan dari perusahaan yang dilaporkan. Sebanyak satu dari lima pegawai yang melaporkan pelanggaran malah mendapat sanksi. Di Amerika Serikat sendiri kekuatan etika perusahaan sedang menurun drastis. Menurut penelitian, perilaku etis menurun ketika ekonomi bertumbuh. Ini karena kondisi membaik dan tidak ada usaha penghematan sehingga pegawai berani melanggar peraturan. Mereka yang terlibat aktif di sosial media mendapatkan banyak tekanan jika melaporkan pelanggaran etika. Pelaku sosial media juga bisa melanggar hukum seperti membawa software kantor ke rumah, dokumen penting dan menggunakan fasilitas kantor untuk pribadi. Ini menjadi hal yang serius dan sebaiknya tidak dilakukan pegawai yang bersangkutan.(BusinessNewsDaily)