Intisari-Online.com - Burung sriti bisa digunakan untuk starter menggundang walet. Caranya, di sarang burung sriti, telurnya diganti dengan telur burung walet. Atau mengganti anak sriti yang sudah menetas dengan anak walet.
Dengan cara seperti ini, burung sriti secara tidak sadar sudah menjadi induk asuh bagi anak-anak walet. Kelak ketika anak walet sudah besar, mereka akan tinggal dalam rumah walet tersebut. Beranak pinak di dalamnya.
Waspadai hewan penganggu
Tikus, burung hantu, dan tokek sering memangsa telur dan anak wallet.
Cara mencegahnya: malam hari saat burung walet sudah masuk ke dalam rumah, lubang-lubang masuk di sorot dengan lampu. Sehingga burung hantu, tikus dan kelelawar tidak masuk. Bila sudah terlanjur masuk, pada siang hari saat walet mencari makan, para pemangsa diusir.
Kelelawar mengurangi kenyamanan rumah walet. Mereka bersaing memperoleh tempat tinggal
Semut memangsa anak-anak walet yang baru saja menetas.
Membuat Rumah Walet Rp 200 juta
Ukuran ideal rumah walet yaitu panjang 15 meter, lebar 5 meter dan tinggi 15 meter. Untuk keperluan membangun rumah walet, dibutuhkan investasi minimal Rp 200 juta. Lebih besar lebih bagus. Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1) Rumah walet harus tenang. Kelembaban di dalam dijaga sekitar 85% ( bisa dengan memasang mesin pelembab). Dinding bagian dalam dilapis semen khusus untuk menjaga suhu udara 28 C.
2) Langkah berikutnya, mengundang kehadiran penguhuni. Bisa menggunakan bantuan alunan suara kaset yang dipancarkan dengan pengeras suara. Harga player beserta pengeras suara Rp 4,5 juta. Ada beberapa macam jenis kaset dengan suara walet yang berbeda. Yang pertama yaitu suara walet menginap, berikutnya adalah suara panggil, dan suara untuk perkembangbiakan atau penambah populasi.
3) Bila dikawasan tersebut walet berkeliaran setiap saat, maka kaset diputar 24 jam. Jika hanya merupakan kawasan perlintarasn, kaset diputar pada jam-jam burung walet melintas. Butuh survey untuk mengetahui kebiasaan lalu lintas walet. (Teguh Jiwabrata / idebisnis.biz)