Intisari-Online.com - Masalah pengeluaran gaya hidup yang lebih besar dari gajinya dan kebiasaan tambal sulam dengan ngutang, nampaknya menjadi halangan karyawan untuk bisa berinvestasi.
Padahal dengan gaji pas-pasan karyawan bisa investasi kok. Yang penting rutin dan sabar. Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Berikut kiat berinvestasi reksadana.
Reksadana adalah suatu cara berinvestasi secara kolektif, dimana dana para investor yang terkumpul dikelola oleh manajer investasi kemudian ditempatkan ke dalam atau dibelikan instrumen-instrumen investasi seperti tabungan, deposito, SBI, obligasi dan saham, sehingga membentuk suatu portfolio investasi.
Berdasarkan portfolio investasinya maka ada 4 jenis reksadana, yaitu :
Contohnya dari ke empat jenis reksadana tersebut maka dapat Anda lihat bahwa reksadana dengan portfolio investasinya 80% bukan pada tabungan, deposito dan SBI berpeluang lebih baik dalam menghasilkan return investasi yang lebih tinggi dari pada investasi pada produk-produk bank.
Demikian pula sebaliknya, reksadana dengan portfolio investasi 80% pada produk bank dan instrument Pasar Uang (SBI) cenderung lebih kecil return investasinya namun risikonya kecil karena dalam jangka pendek tidak berflutuasi.
Jadi karyawan dengan tujuan keuangan jangka pendek bisa memilih reksadana Pasar Uang, untuk tujuan keuangan jangka menengah bisa memilih reksadana Pendapatan tetap. Sementara reksadana Campuran bisa dipilih jika tujuan keuangan Anda jangka menengah panjang (3-5 tahun). Untuk tujuan investasi jangka panjang reksadana Saham paling cocok, misalnya untuk persiapan pensiun atau biaya kuliah anak. (Djanto/idebisnis.com)