Intisari-Online.com -Meningkatnya taraf perekonomian di negara-negara berkembang berimbas pada bertambahnya jumlah masyarakat kelas menengah di dunia. Dalam survei terbarunya, Credit Suiss menyebutkan munculnya60 juta orang kaya baru. Lewat laporan yang dirilisnya pada Rabu kemarin, Credit Suisse memprediksikan 27% dari rumah tangga negara BRIC (Brasil, Rusia, India, dan Cina) mengantongi penghasilan dalam kisaran AS$1.000 hingga AS$2.000 per bulan."Angka ini sekarang telah meningkat menjadi 32% yang merepresentasikan sekitar 60 juta rumah tangga mulai masuk ke dalam kategori kelas menengah," kata rilis tersebut.Pendapatan sebesar ini sangat memengaruhi pola belanja konsumen. Apalagi, penghasil pendapatan tinggi ini merupakan konsumen berusia muda.Survei mengatakan bahwa di Cina, pekerja berusia 18-29 tahun meraupincomepenghasilan seperempat kali lebih besar dibandingkan pekerja berusia 46-55 tahun. Lalu, kemana uang sebanyak itu dihabiskan oleh60 orang kaya baru? Kebanyakan usia muda penghasil pendapatan tersebut akan banyak melarikan uangnya ke barang bermerek dan properti. Jumlah dana yang dihabiskan untuk dua hal itu lebih banyakdibanding dengan pengeluaran untuk pencegahan, seperti perawatan kesehatan.Sementara di Indonesia sendiri, saat ini terdapat sedikitnya 50 juta masyarakat kelas menengah.Diprediksi jumlah masyarakat dengan predikat orang kaya baru ini bakal menembus angka 125 juta orang dalam 15 tahun ke depan atau pada 2030. Hal ini pernah diungkapkan Presiden SBY Januari lalu. (Berbagai sumber)