Intisari-Online.com. - Kehadiran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang kini makin tampak sepak terjangnya di masyarakat tak membuat Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) merasa terancam. Menurutnya, pasar asuransi jiwa tak akan terganggu oleh hadirnya BPJS.Justru menurut Ketua Umum AAJI Hendrisman Rahim, saat ini AAJIdan BPJS Kesehatan tengah bersatu membicarakan tentang "coordination of benefit". Lebih lanjut Hendrisman menuturkan, terdapat perbedaan industri asuransi jiwa dan BPJS, yakni pada target market.Umumnya, asuransi jiwa membidik pasar di atas standar BPJS Kesehatan. BPJS lebih fokus pada asuransi kesehatan dan pensiunan. Di luar itu, pasar asuransi masih terbuka lebar."Pada intinya kami menyadari BPJS itu akan membawa standar yang dibawa, sehingga kami, industri asuransi jiwa atau umum akan masuk di atas basic tersebut. Ini yang sedang dibicarakan mendekati final, tentang coordination of benefit antara BPJS, AAJI, dan AWI," ujar Hendrisman. Coordination of benefit inilah yang akan menjadi patokan kerja keduanya, sehingga keduanya tetap hidup tanpa harus berebut pasar.Sehingga, ada atau tidaknya BPJS tak berdampak besar bagi perusahaan asuransi. Bahkan seharusnya, kehadiran BPJS mampu menjadicampaignpentingnya asuransi.Hendrisman berharap, perjanjian kerjasama (PKS) akan segera dapat dituntaskan sehingga kesepakatan dapat diaplikasikan mulai pertengahan tahun ini. "Jadi yang jelas kami enggak terganggu juga pasarnya, karena kami punya asuransi yang berbeda antara BPJS dan asuransi," tutupnya. (Berbagai sumber)