Ini Dampak Buruk Minum Minuman Berenergi Bagi Remaja

Birgitta Ajeng

Editor

Ini Dampak Buruk Minum Minuman Berenergi Bagi Remaja
Ini Dampak Buruk Minum Minuman Berenergi Bagi Remaja

Intisari-Online.com - Tren gaya hidup serta beban rutinitas yang dilakukan setiap hari membuat produk minuman berenergi menjadi solusi bagi sebagian orang, tak terkecuali remaja. Namun ada dampak buruk minum minuman berenergi bagi remaja.

Remaja menjadi kelompok usia terbanyak yang rajin mengonsumsi minuman berenergi setiap harinya, menurut riset yang dilakuakn oleh Universitas Minnesota dan Universitas Duke.

Hasil survei yang telah dilakukan secara berulang menemukan data bahwa sebanyak 2,793 remaja mengonsumsi minuman olahraga yang mendekati angka 15 persen untuk minuman berenergi setidaknya sekali dalam seminggu. Konsumsi minuman olahraga dan berenergi meningkat sebanyak tiga kali lipat dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir.

(Baca juga: 6 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Ikut Lomba Lari)

Riset tersebut secara khusus bertanya kepada para remaja mengenai minuman olahraga sejenis Gatorade dan Powearde serta minuman berenergi seperti Red Bull dan Rockstar.

Bagi para remaja yang terdiri dari pria dan wanita, minuman olahraga dan berenergi adalah salah satu jalan keluar untuk mengatasi kondisi badan yang kurang sehat akibat terlalu lama menonton televisi dan bermain video game.

"Diakui beberapa remaja pria tersebut, mengonsumsi minuman olahraga secara rutin akan meningkatkan daya tahan saat menonton televisi, sehingga waktu untuk menonton televisi bertambah hingga dua sampai dengan tiga jam" ungkap Nicole Larson, pemimpin penulis riset.

Remaja yang mengonsumsi minuman olahraga secara rutin setiap minggu akan lebih aktif secara fisik dan banyak menghabiskan waktu dengan kegiatan uamh menguras keringat. Padahal, minuman olahraga secara efektif tidak memuaskan kehausan mereka atau mengisi cairan.

(Baca juga: Mengapa Kita Perlu Pendinginan Setelah Olahraga?)

"Ternyata, minuman olahraga hanya dibutuhkan untuk anak-anak atau remaja yang berpartisipasi dalam aktivitas yang kuat di cuaca yang panas, lembap. Sebaliknya, jika mereka mengonsumsi sepanjang waktu dapat berpengaruh terhadap gejala kelebihan berat badan dan kerusakan gigi" ujar Larson.

Meskipun, mereka berpikiran minuman tersebut akan memberikan dorongan energi untuk beraktivitas. Namun, minuman tersebut juga akan merangsang sistem saraf remaja secara berlebihan, karena dosis kafein yang terdapat did alamnya dibuat khusus untuk massa tubuh orang dewasa.

Riset meyakinkan, bahwa konsumsi minuman olahraga dan berenergi terbukti tidak menyebabkan perilaku negatif lainnya, tapi tentu saja memicu rangsangan lain yang dikhawatirkan bersifat negatif bagi remaja.

"Kafein berdosis tinggi dan zat stimulan lainnya seperti nikotin dari rokok tentu sedikit banyak akan berpengaruh terhadap perilaku sensitif remaja" jelas Cecile Marczinski. asosiasi profesor ilmu psikologi di Universitas Northern Kentucky. Nah, itu tadi dampak buruk minum minuman berenergi bagi remaja. (Ridho Nugroho / tabloidnova.com)