Intisari-Online.com -Mitos-mitos pencernaan masih berkelindan di sekitar kita. Beberapa masih mempercayainya, sebagian lagi menganggapnya sebagai angin lalu. Meski demikian, mengetahui lantas menyikapi mitos-mitos pencernaan tetap harus diketahui. Misalnya, makanan pedas menyebabkan sakit maag, atau kacang-kacangan dapat memicu gas.
Berikut beberapa mitos mengenai sistem pencernaan:
Permen karet tak bisa dicerna tubuh
Sepertinya memang permen karet bisa tinggal cukup lama di perut, apalagi permen karet tidak bisa larut di mulut seperti makanan lain. Selain itu, saluran cerna tidak bisa memecahnya. Namun, tidak benar jika permen karet akan lengket di usus karena sistem saluran cerna terus bergerak sehingga setiap hal yang masuk dalam tubuh juga akan dikeluarkan melalui tinja.(Baca juga: Ingin Bebas Gangguan Pencernaan?)
Makanan pedas sebabkan sakit mag
Makanan pedas sering dianggap sebagai penyebab sakit maag. Tapi para ahli sudah menemukan fakta sebenarnya. Mayoritas penyakit maag disebabkan oleh infeksi bakteri H.pylori atau juga obat-obatan tertentu. Makanan pedas memang bisa memicu gejala sakit maag, tetapi itu bukan penyebab awalnya.
Kacang-kacangan menyebabkan radang usus
Orang yang menderita diverticulitis, kondisi dinding usus yang berkantong-kantong dan mudah meradang serta infeksi dulu dilarang mengonsumsi kacang-kacangan dan jagung. Akan tetapi, studi teranyar menyebutkan bahwa makanan tinggi serat seperti kacang justru bisa menurunkan risiko penyakit ini.
Kacang-kacangan memicu gas
Kacang sebenarnya bukan penyebab utama timbulnya gas dalam perut. Makanan yang mengandung susu sebenarnya adalah pemicu utama karena tubuh kita kurang bisa mencerna laktosa (gula) dalam susu. Tak heran jika banyak orang yang merasa kembung setelah minum susu.(Baca juga: Makanan Fermentasi Bantu Perlancar Pencernaan)
Makin tua, makin berisiko sembelit
Banyak orang berusia lanjut yang kerap mengalami sembelit, tetapi sebenarnya bukan faktor penuaan yang menjadi penyebabnya. Orang tua biasanya lebih jarang bergerak, banyak duduk, dan kurang minum air. Inilah yang menyebabkan kesulitan buang air besar. Masih percaya dengan mitos pencernaan?(Kompas.com)