Mengenal Dispareunia, Nyeri Saat atau Setelah Berhubungan Seks

Ade Sulaeman

Editor

Mengenal Dispareunia, Nyeri Saat atau Setelah Berhubungan Seks
Mengenal Dispareunia, Nyeri Saat atau Setelah Berhubungan Seks

Intisari-Online.com - Seharusnya, hubungan seks terasa nikmat dan indah. Tapi, beberapa orang justru tidak suka atau bahkan takut berhubungan seks, karena mengaku nyeri di sekitar alat kelaminnya. Nyeri selama atau setelah berhubungan seks (dispareunia) dapat disebabkan oleh banyak hal, misalnya:

• penyakit

• infeksi

• masalah fisik

• masalah psikologis

Jika Anda merasakan sakit selama atau setelah berhubungan seks, itu berarti tubuh sedang mencoba untuk memberitahu Anda bahwa ada sesuatu yang salah, jadi jangan mengabaikannya. Sakit saat berhubungan seks, dapat terjadi pada pria maupun wanita.

Pada Wanita

Rasa nyeri seksual pada wanita, bisa terjadi di vagina bagian dalam atau luar dan di dalam area panggul.

Nyeri pada vagina dapat disebabkan oleh:

• Infeksi: seperti klamidia, gonore atau herpes genital.

• Menopause: perubahan kadar hormon dapat membuat vagina menjadi (vaginitis atrofi).

• Kurangnya gairah seksual.

• Vaginismus: suatu kondisi dimana otot-otot di sekitar vagina ertutup rapat, membuat seks terasa menyakitkan atau vagina tidak mungkin ditembus oleh penis.

• Iritasi genital atau alergi sperma, kondom lateks atau produk seperti sabun dan sampo.

Nyeri pada area panggul dapat disebabkan oleh:

• Penyakit radang panggul

• endometriosis

• fibroid yang tumbuh di dekat vagina atau leher rahim

• sindrom iritasi usus (IBS)

• sembelit

Pada Pria

Beberapa penyebab mengapa seks terasa menyakitkan bagi pria adalah:

• Infeksi seperti sariawan di penis yang dapat menyebabkan rasa sakit dan gatal-gatal. Infeksi menular seksual seperti herpes juga dapat menyebabkan sakit saat berhubungan intim.

• Jika bagian kulup ketat, penetrasi bisa menyakitkan. Biasanya karena kulup terdorong ke arah pangkal penis, saat penetrasi.

• Luka kecil di kulup yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang tetapi jelas terasa nyeri. • Radang kelenjar prostat (prostatitis).

• Nyeri testis dan pembengkakan yang kadang-kadang dapat disebabkan oleh ejakulasi yang tidak kunjung datang. Nyeri dan bengkak juga bisa menjadi pertanda adanya infeksi, seperti klamidia.

Yang harus Anda lakukan

Jika Anda merasa sakit selama atau setelah berhubungan seks, segera periksakan diri ke dokter atau klinik kesehatan seksual. Mereka dapat memeriksa apa yang menjadi penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya.

• Jika area genital terasa sakit dan gatal, mungkin dokter akan menganjurkan pemeriksaan untuk mengetahui apakah Anda menderita infeksi menular seksual. Pengobatan antibiotik mungkin akan diresepkan untuk Anda.

• Jika vagina kering, Anda mungkin disarankan untuk mencoba menggunakan produk pelumas. Biasanya, dokter akan merekomendasikan pelumas berbahan dasar air jika Anda menggunakan kondom saat berhubungan intim. Pasalnya, pelumas berbasis minyak dapat merusak kondom.

• Jika Anda memiliki alergi atau iritasi di sekitar alat kelamin, dokter akan membantu mengevaluasi penyebabnya dan akan menyarankan untuk Anda menghindari penggunaan produk penyebab alergi

• Jika rasa sakit disebabkan oleh faktor emosional, konselor atau terapis seks akan dapat membantu Anda mengatasinya.

(Lily Turangan/kompas.com)