Intisari-Online.com - Ada banyak alasan untuk melakukan hubungan seksual. Namun, tidak hanya menyenangkan, berhubungan seksual juga dapat menyakitkan khususnya pada wanita. Ketidaknyamanan seperti ini kemudian akan membuat perselisihan dalam kehidupan pasangan. Nah, berikut ini adalah 8 alasan mengapa berhubungan seksual menyakitkan bagi sebagian wanita:
5. Fibroid
Fibroid merupakan sejenis pertumbuhan karet di dalam rahim. Nyeri yang muncul dari fibroid cenderung cepat dan sangat sakit. Penelitian baru dalam jurnal Sexual Medicine menemukan bahwa wanita dengan fibroid merasakan tiga kali lebih sakit saat berhubungan seksual daripada mereka yang tidak. Yang menjadi bermasalah adalah fibroid dapat bertambah besar. Masalah ini harus segera dikonsultasikan kepada dokter kandungan.
6. Rahim miring
Wanita yang memiliki rahim miring memiliki risiko lebih tinggi dari endometriosis, yaitu penyebab umum nyeri seksual. Ketika bagian atas rahim miring ke belakang, penis dapat menekan itu dan menyebabkan jaringan pendukung untuk meregangkan dan akhirnya menimbulkan tekanan dan rasa sakit. Tanda-tanda lain dari rahim miring adalah nyeri haid, nyeri punggung saat berhubungan seksual, dan kesulitan menggunakan tampon.
7. Bayi baru
Hampir setengah dari wanita menyusui melaporkan mereka merasa nyeri enam bulan setelah melahirkan, dibandingkan dengan 30% dari ibu baru yang tidak menyusui. Hal ini berdasarkan studi dalam jurnal Internasional Urogenikologi 2014. Melahirkan akan menyebabkan robek dan rusaknya saraf pada vagina dan menyusui ternyata dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk menghasilkan “pelumas” saat berhubungan seksual.
8. Stres
Stres memang tidak langsung menyebabkan wanita mengalami sakit saat berhubungan seksual, namun stres sering menjadi penyebab perubahan pH vagina, yang kemudian menyebabkan infeksi bakteri. Ini kemudian dapat menimbulkan masalah pada saraf, seperi kejang otot panggul.
Sekarang kita sudah tahu 8 alasan mengapa berhubungan seksual menyakitkan bagi sebagian wanita. Agar tidak menimbulkan masalah yang lebih serius, segera konsultasikan kepada dokter untuk mendapat penanganan yang tepat. (shape.com)