Intisari-Online.com - Ada sebuah ungkapan populer: Kemarahan tak akan menyelesaikan apapun. Bisa jadi ungkapan tersebut betul. Bukannya menjadi solusi poositif, marah terkadang justru bisa dianggap sebagai sesuatu yang dapat merusak atau membahayakan. Namun, mengendalikan amarah alias memendamnya juga tidak baik karena dapat menyebabkan masalah kesehatan di kemudian hari. Berikut ini adalah delapan akibat memendam kemarahan terhadap kesehatan dan mental yang dilansir dalam Zeenews.india.com:1. Sakit kepala: Memendam kemarahan adalah penyebab terbesar sakit kepala. Menurut penelitian, memendam kemarahan jauh lebih mungkin menyebabkan sakit kepala dibandingkan dengan dari depresi atau kecemasan.
2. Masalah pencernaan: Kemarahan dapat mempengaruhi setiap bagian dari sistem pencernaan. Ketika kamu marah, maka akan muncul respon "pelarian atau melawan" dalam sistem saraf pusat. Pencernaan menjadi tertutup karena sistem saraf pusat kamu menutup aliran darah, mempengaruhi kontraksi otot pencernaan, dan mengurangi sekresi yang diperlukan untuk pencernaan.
3. Tidak bisa tidur saat malam hari: Kemarahan dapat merampok kamu dari ketenangan pikiran kamu di setiap malam. Membuat kamu merasa seperti itu tidak mungkin untuk "melepaskan" dan meninggalkannya pada malam hari. Memendam kemarahan dapat membuat kamu menjadi gelisah dan selalu terjaga di malam hari.
4. Kecemasan: Salah satu dari delapan akibat memendam kemarahan adalah menimbulkan kecemasan. Kemarahan adalah emosi kuat yang mengintensifkan kecemasan dan kompromi terapi yang mengarah ke gangguan kesehatan serius. Menekan kemarahan dapat memperburuk gejala generalized anxiety disorder (GAD) atau gangguan kecemasan umum, suatu kondisi yang mempengaruhi jutaan orang.