Intisari-Online.com - Berdasarkan teori yang dipaparkan oleh Simon Baron Cohen dari Cambridge University, otak manusia sebenarnya terbagi menjadi dua tipe, yakni tipe S yaitu tipe pria, dan tipe E yakni tipe wanita.
Otak tipe S atau tipe otak pria memiliki kemampuan lebih baik untuk mengenal pola, peraturan, serta mekanisme yang berbeda.
Sementara itu, otak dengan tipe E atau tipe otak wanita memiliki kemampuan yang baik dalam berempati.
Hasil penelitian juga menemukan bahwa jenis kelamin belum tentu menentukan tipe otak seseorang. Jadi, seorang wanita bisa saja memiliki tipe otak pria.
Penelitian terbaru yang dilakukan oleh Nick Drydakis menunjukkan bahwa ternyata pria yang memiliki tipe otak pria, berpenghasilan lebih tinggi 10 persen.
Lalu, wanita yang memiliki tipe otak pria, memiliki penghasilan lebih tinggi 6,3 persen.
Para peneliti menguraikan bahwa orang yang memiliki tipe otak pria biasanya gemar membuat daftar pertanyaan sebelum memulai proyek.
Kemudian, mereka juga lebih cepat dalam menjawab pertanyaan dengan jujur.
Selain itu, mereka lebih terbuka soal memberikan pendapat objektif, terhadap pertanyaan, “Apakah aku terlihat cantik dengan busana ini?”.
Mereka pun ditemukan lebih suka membaca buku non-fiksi, lebih detail, dan memiliki kemampuan membaca peta yang baik.
Nah, untuk mereka yang memiliki otak tipe wanita, biasanya lebih supel, lebih sensitif, kurang memiliki minat pada perkembangan teknologi, fokus pada keindahan lukisan, dan kurang tertarik pada pelajaran sejarah.
(Silvita Agmasari/kompas.com)