Intisari-Online.com - Tragedi ledakan bom di Sarinah, Jakarta, yang terjadi Kamis (16/1) masih menyisakan kecemasan dan kekhawatiran bagi banyak orang. Namun, bagaimana dengan anak-anak?
Terpaan informasi pada anak pun bisa menyisakan kecemasan. Apalagi, ujar Najeela Shihab, pemilik Sekolah Cikal dan Inibudi.org, setiap anak memiliki tingkat kecemasan yang berbeda dan cara unik dalam mengekspresikan kecemasan.
Untuk itu, anak harus dibekali informasi yang tepat tentang teror kejahatan, agar ia terbiasa waspada dan tahu bagaimana harus bertindak saat berada di situasi teror.
Apa saja informasi yang harus dibekalkan pada anak agar ia tetap waspada dan bertindak dengan benar saat ada ancaman teror kejahatan?
Najeela Shihab memberikan beberapa hal yang harus diajarkan kepada anak terkait teror seperti peristiwa bom Sarinah:
1. Bekali dengan informasi yang diperlukan, di antaranya nomor telepon orangtua.
2. Ajarkan juga bagaimana tingkah laku tepat di situasi darurat. Seperti mengikuti instruksi dan menghindari kerumunan.
3. Ajarkan anak sensitif dan responsif pada lingkungan di sekitarnya. Mengamati kondisi dan tingkah laku orang di sekeliling, misalnya siapa yang butuh bantuan dan bagaimana cara mengungkapkan kecemasan pada orang dewasa di sekitarnya. Mulai dengan kalimat, “Apa yang kamu lakukan kalau…” dan “Bagaimana kita bisa bantu ya?”
4. Ajak anak memperhatikan tanda atau lambang-lambang keamanan di tempat umum, contohnya pintu darurat.
“Biasakan membahas kejadian sehari-hari maupun berita populer di media massa yang sesuai dengan usia anak. Jadikan ini rutinitas keluarga. Hal ini membuka pintu komunikasi dan mengajarkan anak pentingnya nilai sosial dalam masyarakat.”
(Annelis Brilian / www.tabloidnova.com)