Intisari-Online.com - Menurut sebuah survei yang dilakukan di Inggris, selain ketika sakit, kebanyakan orang tak bahagian ketika berada di tempat kerja. Selain tekanan, alasan ketidakbahagiaan seseorang di tempat kerja adalah mereka meras kurang bisa memaksimalkan bakat mereka.
Selain itu, soal waktu yang terlalu lama.
Kita tahu, setiap hari, rata-rata kita menghabiskan waktu delapan jam di tempat kerja. Jika ditotal, menjadi 40 jam saban minggunya. Durasi waktu itu, tentu saja lebih lama dibandingkan dengan waktu untuk aktivitas sehari-hari.
Tak hanya di Inggris, para peneliti yakin bahwa ketidakbahagiaan di tempat kerja sepertinya juga dialami banyak orang di belahan dunia lainnya. Dalam survei yang diadakan oleh Gallup terungkap apa saja penyebab ketidaksukaan responden pada tempat kerja mereka.
Survei kebahagiaan di tempat kerja ini menggunakan sebuah aplikasi yang disebut dengan Mappiness. Aplikasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa bahagia seseorang pada waktu-waktu tertentu secara acak setiap harinya. Mappines sudah dipakai ribuan orang untuk memonitor kebahagiaan para penduduk di Inggris sejak pertama kali diluncurkan tahun 2010.
Aplikasi ini mengirimkan notifikasi pada pengguna ponsel sekitar lima kali dalam sehari dan menanyakan survei singkat untuk mengukur tinggak kebahagiaan, rasa awas, serta rileksasi. Ditanyakan pula apa yang sedang dilakukan, di dalam atau luar ruangan, serta bersama siapa.
Selain bekerja dan sakit, beberapa hal yang membuat orang kurang bahagia adalah mengantri, mengatur keuangan, duduk dalam ruang rapat atau ruang kelas, serta dalam perjalanan ke dan dari tempat kerja. Tepat sekali; melakukan hubungan seksual adalah hal yang dianggap paling membahagiakan!
(Kompas.com)
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR