Bahaya dari Chiropractic Tidak Pernah Dilaporkan dengan Baik

Ilham Pradipta M.

Editor

Bahaya dari Chiropractic Tidak Pernah Dilaporkan dengan Baik
Bahaya dari Chiropractic Tidak Pernah Dilaporkan dengan Baik

Intisari-Online.com - Menurut sebuah studi bahaya dari perawatan chiropractic tidak dilaporkan dengan baik. Laporan yang minim itu menciptakan gambaran palsu dari manfaat chiropractic.

Penanganan chiropractic mungkin tampak lebih aman daripada yang sebenarnya. Hal ini dikarenakan kurangnya informasi mengenai perawatan medis tersebut. Menurut Edzard Ernst, profesor complementary medicine di Peninsula medical school, University of Exeter, mengatakan laporan dari dampak intervensi medis itu tidak etis. Hal ini memungkinkan ahli chiropractic menciptakan gambaran positif yang palsu tentang keamanan dan keselamatan pada prosedur chiropractic.

Dalam prosedurnya chiropractors menggunakan manipulasi tulang belakang untuk mengobati penyakit otot dan sendi. Beberapa praktisi mengklaim perawatan ini dapat digunakan untuk mengobati masalah kesehatan yang lebih umum. Seperti asma, kolik (mulas mendadak dan hebat), dan tangis yang berkepanjangan pada bayi.

Dalam analisis terbaru, Ernst dan timnya mengumpulkan data acak dari 60 chiropractic dari Januari (2000) sampai Juli (2011). Mereka menemukan bahwa 29 studi gagal untuk menyebutkan efek samping dari perawatan ini. 31 dari efek samping dilaporkan. Sedangkan sebanyak 16 melaporkan bahwa tidak ada hal yang terjadi.

Padahal, pedoman untuk penerbitan uji klinis memerlukan semua hasil dan akibat yang dapat merugikan suatu intervensi medis. Jika intervensi medis secara total aman, tidak terdapat efek samping sama sekali, para peneliti juga harus melaporkan bahwa tidak ada efek samping.

“Saya merasa bahwa chiropractors memiliki sikap yang aneh, berkaitan dengan intervensi medis mereka. Ketika Anda membaca literaturnya, mereka mengumumkan bahwa manipulasi tulang belakang 100 persen aman”, ujar Ernst

Menurut Ernst kenyataannya sekitar 50 persen pasien menemukan efek samping yang mengejutkan dari chiropractic. Ia juga memiliki 500 hingga 700 komplikasi parah yang pernah dilaporkan. Dengan chiropractic yang ekstrem pada bagian leher, arteri dapat hancur dan menyebabkan stroke.

Ernts juga mengatakan bahwa keputusan dari sebuah terapi harus diambil tidak berdasarkan efektivitasnya saja. Tapi perlu diimbagi dengan potensi kerugiannya. Ahli medis juga perlu melakukan analisis risiko dari sebuah intervensi medis.

(theguardian.com)