Intisari-Online.com - Kata siapa stroke hanya menyerang orang-orang lanjut usia. Dalam beberapa kasus, stroke juga menyerang orang-orang muda, bahkan anak-anak, dan balita. Pada intinya, stroke memang tak mengenal usia dan siapa calon pengidapnya.
Menurut para ahli, yang dimaksud usia muda terserang stroke adalah di bawah 45 tahun. “Beberapa studi menunjukkan, bahwa secara keseluruhan, angka kasus stroke turun. Tapi, kasusnya meningkat di kalangan orang muda, meski bukti-buktinya masih sedikit," kata Andrew Russman, DO, neurologis dan spesialis perawatan stroke Cleveland Clinic.
Dibanding stroke usia tua, pengidap stroke usia muda memperlukan perawatan dan pendekatan yang berbeda. Paling tidak itu yang dikatakan oleh S. Ausim Azizi, MD, ketua departemen neurologis dan profesor neurologi di Temple University Medical School di Philadelphia.
Kita tahu, kebanyakan stroke disebabkan oleh kurangnya asupan oksigen ke otak. Pada usia tua, kebanyakan penyebabnya adalah penyumbatan di jantung atau pembuluh darah, menyebabkan pecahnya pembuluh darah. Stroke jenis ini disebut stroke ischemic. Pada anak-anak, biasanya stroke disebabkan oleh infeksi, trauma, kelainan jantung, penyakit sel bulan sabit fan dehidrasi.
“Pada orang muda, penyebab umum adalah masalah kardiogenik dan penggunaan obat-obatan terlarang terutama lewat intravena (suntikan ke pembuluh darah,” jelas Dr. Azizi. Masalah kardiogenik antara lain adalah rematik jantung, katup jantung tidak normal, dan patent foramen ovale atau lahir dengan lubang di antara bagian jantung kanan dan kiri.
Sementara itu Dr. Russman menambahkan, sebanyak 25% stroke yang terjadi di usia kurang dari 45 tahun terjadi karena adanya penyumbatan di pembuluh darah di area leher. Penyebab lain adalah migrain, pil KB dan kebiasaab merokok.
Tapi tenang, stroke usia muda bukan tidak bisa dicegah. Salah satu perbedaan mendasar antara stroke di usia muda dibanding usia tua terletak pada tahap pemulihan. Stroke di usia muda dapat berarti pemulihan seumur hidup dan kehilangan masa-masa produktif. Kabar baiknya, lebih banyak penderita stroke di usia 30-an yang pulih dibanding penderita stroke di usia 80-an.
“Kunci menghindari stroke di usia muda adalah mengenali dan menghindari faktor risiko,” pesan Russman.
Oleh sebab itu, untuk mencegah ini terjadi pada kita yang masih muda usia ini, ada baiknya kita melakukan (1). Memeriksakan kesehatan, termasuk periksa gula darah, Kolesterol dan kardiovaskular secara berkala ke dokter: (2). Olahraga teratur pertahankan berat badan ideal: (3). Terapkan pola makan rendah lemak jenuh dan gula. Perbanyak sayur dan buah segar; (4). Kenali gejala dan kontrol risiko diabetes; dan (5). Hindari rokok, narkotika, dan alkohol.
(Kompas.com)
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR