Intisari-Online.com - Benarkah cahaya terang di malam hari dapat menyebabkan obesitas? Jika jawabannya merujuk pada hasil penelitian di bawah ini, maka jawabannya adalah ‘ya’.
Penelitian tersebut dilandasi oleh asumsi bahwa tingkat obesitas di daerah yang ‘dibanjiri’ oleh sinar lampu pada malam hari cenderung lebih tinggi dibandingkan di wilayah yang hidup dalam kegelapan setelah matahari terbenam.
(Baca juga: Apa Saja Alasan Seseorang Mengalami Obesitas?)
Untuk mengeksplorasi asumsi tersebut, para peneliti menganalisa citra satelit seluruh negara di dunia milik militer Amerika Serikat serta data obesitas di masing-masing negara dari WHO.
Hasil dari penelitian yang dimuat di International Journal of Obesity, cahaya buatan pada malam hari memang berkontribusi dengan berat badan berlebih, baik pada pria maupun wanita. Bahkan efeknya sama saja dengan memakan junk food.
"Karena cahaya buatan pada malam hari, telah mendorong ktia untuk lebih sering makan di waktu yang salah, yaitu, setelah senja alami, ketika proses metabolisme melambat," kata NA Rybnikova dari University of Haifa di Israel.
(Baca juga: Perceraian Bikin Anak Obesitas?)
Perlu diingatkan bahwa penelitian ini tidak membuktikan bola lampu menyebabkan obesitas, dan para ilmuwan belum bisa memastikan apakah lampu atau cahaya dari gadget seperti tablet dan televisi juga mempengaruhi berat badan seseorang.
Tapi muncul dugaan bahwa hal tersebut mungkin mungkin saja terjadi, sebab cahaya buatan menekan produksi melatonin, hormon yang membantu mengatur siklus tidur.
Lampu ini juga dapat berkontribusi untuk apa yang dikenal sebagai jet lag sosial, atau gangguan ritme sirkadian alami tubuh yang terjadi ketika orang tidur dan bangun pada waktu yang bertentangan dengan jam biologis internal mereka.
(foxnews.com)
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR