Intisari-Online.com – Apakah Anda pernah mengalami sakit perut bahkan diare setelah makan? Mungkin hal itu disebabkan oleh racun atau bakteri yang ada dalam makanan Anda. Di Amerika Serikat saja, 48 juta orang terjangkit penyakit yang dibawa oleh makanan tiap tahunnya. Lalu apa yang harus kita lakukan? Berikut lima cara untuk menghindari keracunan makanan.
1.Jangan meningalkan makanan. Makan yang ditinggalkan pada suhu kamar selama berjam-jam, baik di rumah atau restoran prasmanan, merupakan sumber utama keracunan makanan. Spora atau racun yang dikeluarkan oleh bakteri, sering ditemukan pada makanan pada suhu ini.
“Spora berkembang dalam ‘zona bahaya’ antara 5 sampai 60 derajat celcius,” ujar Gabrielle Judd, ahli diet dari UniversityofMarylandMedicalCenter. Bakteri utama penghasil spora adalah clostridiumperfringens, penyebab paling umum dari keracunan makanan di Amerika Serikat. Penyebab lain datang dari bakteri bacillus, umumnya ditemukan pada nasi, sup, saus, dan sisa makanan.
Jadi, untuk menghindari potensi penyakit dari sisa makanan, jangan lupa untuk menggunakan kulkas kita.
2.Waspada pada unggas kurang masak/mentah. Menurut ahli bakteri, Andrew roe, dari University of Glasgow, ayam mentah membawa bakteri campylobacter. Bakteri ini menyebabkan 500.000 kasus keracunan makanan di Inggris. Selain ayam, bebek juga sering terkontaminasi oleh bakteri ini. Untuk menghindari infeksi dan penyakit, pastikan kita memasak semua ayam hingga matang. Tentu dengan menyeluruh.
3. Waspada pada daging cincang. Roe menyarankan kita untuk jauh-jauh dari burger jika kita merasa curiga pada cara memasaknya. Bahaya daging cincang juga terletak pada proses penggilingannya. Terdapat kemungkinan peningkatan bakteri ketika proses itu. Apalagi bila cara mengolah daging itu dilakukan dengan tidak benar. Contohnya saja ketika barbeque dengan api yang tidak menyeluruh. Hal ini akan membuat daging masak di luar, tapi mentah di bagian tengah.
4. Jangan lupa mencuci buah. Perhatian utama pada penyebab keracunan makanan sering terfokus pada unggas dan daging. Padahal, buah dan sayuran juga bisa menyebabkannya. Sebuah penelitian dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menemukan, 46 persen penyakit bawaan makanan disebabkan buah, sayur, dan kacang-kacangan. Banyak jenis bakteri dapat ditemukan secara alami pada permukaan/kulit buah dan sayuran. Oleh itu, sebaiknya kita perlu mencuci sebelum mengonsumsinya. Para ahli mengatakan, aturan ini juga berlaku ke semua makanan dengan kulit luar. Seperti jeruk, semangka, atau mentimun.
5. Panaskan kembali sisa makanan. Bakteri tewas ketika dimasak. Tapi spora mereka tetap hidup dan berkembang bila ditinggalkan pada suhu kamar. Jadi, masukanlah makanan kita ke kulkas bila ingin menyimpannya. Bila ingin memanaskan makanan seperti nasi, pastikan nasi mengepul ketika dipanaskan. Ini untuk memastikan matinya bakteri pada nasi tersebut. Aturan ini berlaku untuk makanan lain.
(Meera Senthilingam/Edition.cnn.com)