Bentuk Tim Independen, Apakah Sinyal Jokowi Lebih Membela KPK?

Moh Habib Asyhad

Editor

Bentuk Tim Independen, Apakah Sinyal Jokowi Lebih Membela KPK?
Bentuk Tim Independen, Apakah Sinyal Jokowi Lebih Membela KPK?

Intisari-Online.com -Pembentukan Tim Independen oleh Presiden Jokowi sebagai buntut kisruh yang melibakan KPK dan Polri mendapat apresiasi berbagai golongan. Bahkan ada yang menyebut pembentukan tim ini sebagai sinyal Jokowi lebih membela KPK. Benarkah demikian?

Direktur Eksekutif PolcoMM Institute, Heri Budianto, menganggap pembentukan tim ini merupakan bentuk perlawan Presiden terhadap intervensi partai koalisi pendukungnya. Kita tahu, tim tersebut dibentuk untuk menyelesaikan persoalan antara KPK dan Polri.

“Dengan adanya sembilan orang yang tergabung dalam Tim Independen, Jokowi seolah memberi sinyal untuk lebih memperkuat KPK dan terlihat berseberangan dengan kelompok yang menekannya terkait polemik KPK vs. Polri,” ujar Heri seperti dilansir Kompas.com.

Kecondongan itu bisa terlihat dari orang-orang yang terlibat dari Tim Independen tersebut, meski dua di antaranya adalah jenderal Polri: mantan Kapolri, Jenderal (Purn) Sutanto, dan mantan Wakapolri, Komjen (Purn) Oegroseno. Meski berlatarbelakang polisi, kedua orang itu, menurut Heri, justru mendukung KPK alih-alih Polri.

“Ini bisa kita lihat bagaimana reaksi keduanya soal penangkapan Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto, oleh Bareskrim,” tutur Heri.

Adapaun komposisi Tim Independen bentukan Presiden Jokowi sebagai berikut: Oegroseno, Sutanto, sosiolog Imam Prasodjo, Jimly Asshiddiqie, Himahanto Juwana, Tumpak Hatorangan Pangabean, Erry Riyana Hardjapamekas, Bambang Widodo Umar, dan Syafii Maarif. "Komposisi tim ini, jelas tidak disenangi kelompok yang memiliki kepentingan soal ini. Bahkan PDIP sudah memberikan kritik kenapa tidak memanfaatkan watimpres dalam menyelesaikan persoalan ini," kata Heri. (Kompas.com)