100 Hari Jokowi Bekerja: Pembawaan Jokowi Beda dengan Karakternya

Lily Wibisono

Editor

100 Hari Jokowi Bekerja: Pembawaan Jokowi Beda dengan Karakternya
100 Hari Jokowi Bekerja: Pembawaan Jokowi Beda dengan Karakternya

Intisari-Online.com - Hari ini (28/1/2015), tepat 100 hari Jokowi bekerja sebagai presiden RI. Banyak pihak mencoba memberi penilaian. Salah satunya dengan melihat pembawaaan Jokowi untuk menilai karakternya.

Hanya saja, Alex Lickerman, MD, dalam Personality VS Character mengingatkan, kita gampang benar tergelincir menilai karakter berdasarkan pembawaan seseorang. Kalau seseorang itu ramah, bersemangat, dan menyenangkan, lalu kita cenderung akan menganggap bahwa dia pasti orang yang jujur, setia dan bermoral baik.

Misalnya, mengetahui bahwa seseorang suka berbohong, baru dapat diketahui setelah beberapa waktu. Salah satu sumber yang dapat dipakai adalah data. Dengan berjalannya waktu, biasanya orang akan mengutarakan pendapatnya tentang orang lain secara spontan dan jujur.

Kalau Anda mendengar komentar atau cerita tentang si A yang konsisten dari orang-orang yang berbeda, perhatikanlah, kata Lickerman. Boleh jadi itu benar. Itulah sebabnya, kita selalu membutuhkan referensi saat akan mencari tenaga baru, mencari pacar, atau pasangan hidup.

Sekarang kita sibuk menilai kinerja Jokowi setelah 100 hari bekerja. Hari di mana ia sedang didesak oleh masalah pertikaian antara dua institusi penting, Polri dan KPK. Statusnya di Facebook pun menjadi pembicaraan ramai.

Bunyinya: Suro diro jayaningrat lebur dening pangastuti (terjemahan bebas: segala sifat keras hati, picik, dan angkara murka hanya bisa dikalahkan dengan sikap bijak, lembut, dan sabar).

Masih bingung menilai Jokowi, sebagai perbandingan seratus hari Jokowi bekerja sebagai presiden, pengalaman mantan presiden SBY rasanya patut untuk dirujuk (Baca:SBY Tetap Berhati dan Kepala Dingin).

Jika Anda ingin memberikan penilaian sendiri terhadap Jokowi, silakan kunjungi artikel 'Berapa Nilai untuk Jokowi? Ayo Kita Nilai Sendiri!'.