Intisari-Online.com - Gara-gara nila setitik rusak susu sebelangga. Peribahasa itu rasanya cocok untuk Bob Stackowitz. Setelah 48 tahun kabur dari penjara di negara bagian Georgia, narapidana ini akhirnya tertangkap gara-gara lupa memakai nama samaran. Selama kabur, laki-laki 71 tahun itu mengganti namanya dengan Bob Gordon.
Selama pelarian itu, Bob juga juga membeli sebuah rumah di sebuah kota kecil di negara bagian Connecticut. Untuk bisa mempunyai sumber penghidupan yang tetap, seperti dilansir dari The Washington Post, Bob membeli sebuah perahu mesin.
Tapi sepandai-pandai tupai melompat, akhirnya terjatuh juga. Pekan lalu, ketika Bob mengklaim tunjangan jaminan sosial, ia lupa menggunakan nama samarannya. Petugas di Georgia pun menciduknya. Departemen Lembaga Pemasyarakatan Georgia sebenarnya sudah lama sekali berhenti mencari Bob, yang kabur dari penjara 48 tahun silam, tepatnya tahun 1968.
Bob kabur dari penjara setelah dua tahun menjalani masa tahanan dari seharusnya 17 tahun. Ia dipenjara karena terbukti melakukan perampokan. Bulan lalu, seorang petugas federal dan polisi Connecticut mengetuk pintu rumah Bob.
Tahanan nomor 0000364334 itu, yang rambutnya berubah dari hitam gelap menjadi putih tipis dalam pelarian hampir setengah abad, pun ditangkap. “Saya tahu hal ini akan tiba juga,” kata laki-laki tua itu kepada polisi, Mike Saraceno, sebelum menyerahkan dirinya.
Bagi penduduk di kota Sherman, tempat Bob sekarang tinggal, kabar bahwa ada buronan bersembunyi di tengah-tengah mereka sungguh mengejutkan. Penduduk tak pernah mengira bahwa Bob Gordon sebenarnya Bob Stackowitz, buronan yang dicari oleh petugas dari Georgia.
Penduduk terkejut ketika tiba-tiba lingkungan mereka dipenuhi mobil kru televisi dan wartawan lainnya. Bob, yang berasal dari Bridgeport, Connecticut, rupanya tidak pernah berbagi kehidupan pribadinya kepada orang-orang sekitarnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, ia telah menghabiskan banyak waktunya mengatasi berbagai penyakit yang dideritanya, termasuk kanker kandung kemih, penyakit jantung, dan diabetes. Pada usia tuanya kini, ia terpaksa harus kembali ke dalam sel tahanan, hanya karena pria tua itu lupa menggunakan nama samaran ketika mengklaim tunjangan jaminan sosial pada hari tuanya.
(Kompas.com/Nytimes.com)
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR