Ternyata Ini Sosok di Balik Syair Tob Tobi Tob yang Viral di TikTok

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Potongan syair yang berbunyi 'tob tobi tob' ternyata berasal dari masa Kekhalifahan Bani Abbasiyah. Pengarangnya adalah Abdul Malik bin Quraib Al-Asma'i alias Al-Asma'i (bibliotecanatalie.com)
Potongan syair yang berbunyi 'tob tobi tob' ternyata berasal dari masa Kekhalifahan Bani Abbasiyah. Pengarangnya adalah Abdul Malik bin Quraib Al-Asma'i alias Al-Asma'i (bibliotecanatalie.com)

Potongan syari yang berbunyi "tob tobi tob" sedang membanjiri FYP media sosial TikTok. Banyak yang bertanya-tanya, siapa sosok di balik syair tob tobi tob ini?

---

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-Online.com -Potongan syair yang berbunyi "Tob, tobi, tob" kini sedang viral di media sosial TikTok. Sebenarnya sispa sosok di balik syair tersebut?

Judul asli syair tersebut adalah "Shaut shafir albulbuli", secara harafiah berarti "siulan burung bulbul". Pengarang syair tersebut adalah Abdul Malik bin Quraib Al-Asma'i alias Al-Asma'i

Petikan liriknya sebagai berikut:

Shautu shufayr albulbal hayyij qalbi altsamaliu

Almau walzuhr maean mae zahr lihazi almaqli

Wa'ant ya siadli wasidi wamulili

Fakam fakum taymali ghazil eaqiqali

Qatafath min wajnat man lathim ward alkhajali

Faqal la la la la la faqad ghadan muharuili

Walkhud malt taraban man faeal hadh alrajlii

Fulult wwlult wli wali ya wylli

Faqult la tululi wabini alluwluly

Qalat lah hin kadha 'iinhid wujid bialnaqlii

Wafatiat suqunani qahwat kaleuslalii

Shamamtuha bi'anfi 'azkaa min alqaranafilii

Fi wasat bustan huliyin bialzahr walsurur li

Waleud dindan din li waltabl tabtab tabaliun

Tab tabtab tibi tabtab tib tabtab tabtab li

Walsaqf saqu saqi siqi li walraqs qad tab 'iilaya

Shawaa shiwaa washahshi ealaa waraq sifarijali

Wagharad alqamar bisayh wala yanfi manayiy

Walaw tarani rakiban ealaa himar 'ahzal

Yamshi ealaa thalathat kamishyat alearinjali

Walnaas tarjam jamali fi alsuwq bialqalaqalali

Walkulu kaeakae kaeakae khalfi wamin huaylli

Lakin mashit hariban min khashyat aleaqanqali

'Iilaa liqa' malik muezam mubjiliun

Yamuruni bikhaleat hamra' kaldam damali

'Ajar fiha mashya mubghadudan lildhiyli

'Ana al'adib al'almaeiu man hayi 'ard almusli

Nazamt qatean zakhraft yaejaz eanha al'adbaliu

'Aqul fi matlaeiha sawt sufayr albalbalii

Mengutip Sonora, syair itu merupakan puasa Arab klasikyang ditulis oleh Al-Asma'i, seorang penyair dan ahli bahasa Arab terkenal dari abad ke-8. Syair ini merupakan sebuah demonstrasi keindahan bahasa Arab dan permainan kata yang kompleks.

Menurut kisah, Khalifah Abbasiyah saat itu ingin menguji para penyair dengan menantang mereka untuk menciptakan syair yang begitu sulit hingga tidak bisa ditiru atau dihafal secara langsung. Jika mereka gagal, mereka harus memberikan emas atau harta mereka kepada khalifah.

Al-Asma'i, yang dikenal dengan kecerdasannya, menciptakan syair "Shaut Shafir Al-Bulbuli", yang penuh dengan metafora, aliterasi, dan permainan bunyi yang sangat sulit diingat dan ditulis ulang dengan akurat.

Isi utama syair ini menggambarkan kisah cinta penuh gairah yang disampaikan dengan berbagai metafora alam, seperti burung bulbul, bunga, kopi, dan kebun. Penyair mengungkapkan rasa cinta yang begitu mendalam dengan bahasa yang kaya dan penuh irama.

Namun, di balik kisah cintanya, tujuan utama dari syair ini adalah untuk menunjukkan kepiawaian Al-Asma'i dalam bermain kata dan menjebak orang-orang yang mencoba menghafalnya.

Mengutip Republika, kapasitas Al-Asma'i sebagai penyair klasik juga diakui oleh Khalifah Harun Arrasyid. Ketika itu, sang khalifah sedang lelah. Dia kemudian memerintahkan kepala rumah tangga istananya untuk mencari sosok yang bisa menghiburnya.

Muncullah sosok Al-Asma'i, yang ternya bisa membuat Sang Khalifah puas. Tak hanya memuji, Khalifah juga menghadiahinya uang sebesar 3.000 dirham. Plus 29 ribu dirham dari Perdana Menteri.

Sebagaimana dikutip dariEncyclopedia of Islam, nama lengkap Al-Asma’i adalah Abd al-Malik ibn Quraib al-Asma’i. Dia lahir di Basra pada 739 Masehi. Selain sebagai penyair, Al-Asma'i juga dikenal sebagai ahli botani.

Karya yang terkenal di antaranya adalahKitab Ibil, Kitab Khalil, Kitab Wuhush, Kitab Sha, dan Kitab Khalqal Insan. Karya terakhirnay tentang anatomi manusia membuktikan pengetahuannya yang mendalam dan luas mengenai bidang tersebut.

Di istana Khalifah Bani Abbasiyah, Al-Asma'i disebut sebagai pelopor studi zoologi dalam ilmuanatomi hewan-manusia.

Karyanya yang paling penting dalam dunia sastra adalah Asma'iyyat, sebuah antologi puisi yang dianggap berjasa menyusun sebuah epik tentang kehidupan Antarah ibn Shaddad, yang juga dikenal sebagai Antar. Dia adalahseorang kesatria dan penyair Arab pra-Islam. Ia dikenal karena puisinya dan kehidupan petualangannya.

Asma'iyyatkemudian menjadisumber utama puisi Arab awal yang unik yang kemudian dikumpulkan dan diterbitkan ulang pada era modern oleh orientalis Jerman Wilhelm Ahlwardt.

Artikel Terkait