Mengapa Plastik Dapat Mencemari Lingkungan dan Alam Sekitar Kita?

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Artikel ini tentang mengapa plastik dapat mencemari lingkungan sekitar. Semoga bermanfaat untuk para pembaca sekalian (Freepik)
Artikel ini tentang mengapa plastik dapat mencemari lingkungan sekitar. Semoga bermanfaat untuk para pembaca sekalian (Freepik)

Artikel ini tentang mengapa plastik dapat mencemari lingkungan sekitar. Semoga bermanfaat untuk para pembaca sekalian.

---

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-Online.com -Plastik, yang merupakan salah satu anak kandung modernisasi, bak pisau bermata dua. Ia memudahkan tapi juga menyimpan daya rusak yang tak terkirakan.

Ia adalah salah satu sumber pencemaran alam sekitar. Pertanyaannya: Mengapa plastik dapat mencemari lingkungan?

Baca Juga: Sultan Agung Cemari Sungai Ciliwung Dengan Kotoran Manusia, Jenderal VOC Pun Jadi Korbannya

Mengutip Kompas.com,keberadaan sampah plastik dapat mencemari lingkungan karena sampah anorganik itu sulit terurai akibatnya dapat bertahan hingga bertahun-tahun yang menyebabkan pencemaran lingkungan.

Menurut buku Biologi Lingkungan (2023) oleh Muhammad Sehol dan teman-teman, sampah plastik yang dibakar juga akan menghasilkan gas yang akan mencemari udara dan membahayakan pernapasan manusia.

Sebaliknya, jika ia terus ditimbun dalam tanah akanmencemari tanah dan air tanah. Lalu jika sampah plastik di tempat yang tidak seharusnya kemudian terjadi curah hujan dengan intensitas yang tinggi maka air hujan tersebut tidak akan mengalir ke tempat yang lebih rendah ataupun diserap oleh tanah, maka dapat menimbulkan banjir.

Karena itulahpengolahan sampah plastik yang baik sangat diperlukan.

Menurut buku Mengolah Sampah jadi Uang (2007) oleh Gugun Gunawan, salah satu cara mengatasi sampah plastik yakni dengan cara mengolahnya kembali. Pemanfaatakn sampah plastik dapat dilakukan dengan pemakaian kembali (reuse) maupun daur ulang (recycle).

Di Indonesia, pemanfaatan sampah plastik dalam skala rumah tangga umumnya adalah pemakaian kembali (reuse) untuk keperluan yang berbeda, misalnya kaleng atau wadah bekas cat yang terbuat dari plastik digunakan untuk pot dan ember.

Namun, hal itu tidak dapat menyelesaikan masalah volume sampah plastik yang semakin bertambah. Proses daur ulang (recylce) tampaknya sudah menjadi harga mati untuk menanggulangi krisis sampah plastik ini.

Ada beberapa tahapan pendaur-ulangan sampah plastik menjadi biji plastik/bahan abku setengah jadi, yakni:

- Pemisahan sampah plastik dari material organik atau kertas

- Pemotongan sampah plastik ke bentuk kecil-ekcil untuk mempermudah proses pengolahannya

- Pencucian sampah plastik untuk membersihkannya dari zat-zat tertentu yang tidak dibutuhkan atau dapat mengganggu proses pengolahan

- Penggilingan sampah plastik agar menjadi biji plastik yang mengapung di atas air

Plastik ancaman bagi kesehatan tubuh

Mengutip Kompas.com, plastik menyimpan lebih dari100 jenis bahan kimia yang sangat beracun. Zat-zat kimia berbahaya bagi kesehatan tersebut merupakan zat aditif yang pada proses pembuatan plastik untuk meningkatkan kualitas pada material plastik.

Menurut bukuDari Sampah Plastik Menjadi Bensin Solar (2017) oleh Wega Trisunaryanti, zat aditif dalam plastik bersifat karsinogenik. Dalam jangka panjang, zat tersebut diklaim dapat menimbulkan bahaya tumor yang menjadi kanker, hingga kerusakan pada sistem endokrin.

Pada kasus selanjutnya, bisa membuat gangguan janin dan masalah kesehatan lain.

Plastik digunakan sebagai kemasan makanan Jika plastik digunakan sebagai kemasan makanan, makanan yang bersentuhan langsung dengan kemasan tersebut akan berisiko bagi kesehatan, terutama ketika dikonsumsi manusia.

Plasticizer juga ditambahkan pada proses pembuatan plastik sebagai katalisator. Plasticizer merupakan bahan tambahan yang diberikan pada waktu proses agar plastik lebih halus dan luwes.

Padahal efek dari plasticizer sangat berbahaya bagi sistem endokrim, masalah pada sperma pria, masalah genital, dan tumor/kanker.

Sementara menurutbuku Sahabat Sampah: Alam Bersahabat, Hidup Menjadi Nyaman (2019) oleh Nenny Makmun, polivinil klorida (PVC) merupakan bahan dasar kantong kresek, ditambahkan penstabil senyawa timbal, timah putih, kadmium, residu, dan bahan lainnya adalah bahan-bahan berbahaya untuk kesehatan.

Bahan-bahan tersebut dapat mengakibatkan kanker hati dan paru-paru, meracuni ginjal dan syaraf, ganggguan sistem endokrin, dan penyakit lainnya. Penyakit-penyakit ini dapat mematikan Anda.

Karena sangat berbahaya Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melarang penggunaan kresek sebagai wadah makanan siap santap. Hal ini karena bahan kimia yang terkandung dalam kantong kresek mudah terurai ketika terkena makanan yang panas, makanan yang mengandung asam, cuka, atau vitamin C dan makanan yang berminyak atau berlemak.

Selain menimbulkan dampak kesehatan, sampah atau limbah plastik juga memiliki dampak buruk bagi lingkungan.

Salah satu penyebab kerusakan lingkungan salah satunya limbah kantong kresek membutuhkan waktu yang lama untuk hancur di dalam tanah, karena mikroba membutuhkan proses oksidasi untuk menguraikan kresek.. Itulah penjelasan mengapa plastik berbahaya bagi tubuh kita.

Itulah artikel tentang mengapaplastik dapat mencemari lingkungan sekitar. Semoga bermanfaat untuk para pembaca sekalian.

Baca Juga: Besarnya Dampak Limbah Plastik, Mengapa Tidak Dihentikan Saja Produksi Limbah Plastik Sama Sekali?

Artikel Terkait