Santet, sebagai Fenomena Masyarakat Tak Bisa Benar-benar Musnah

Tim Intisari

Editor

Santet, sebagai fenomena sosial dan masyarakat ia tak benar-benar bisa musnah. Banyak yang masih percaya (ARSIP Majalah Intisari)
Santet, sebagai fenomena sosial dan masyarakat ia tak benar-benar bisa musnah. Banyak yang masih percaya (ARSIP Majalah Intisari)

[ARSIP Intisari]

Pernah mendominasi kehidupan manusia, lantas mengalami pasang surut seirama dengan kemajuan zaman. Selalu menjadi kontroversi karena dianggap bertentangan dengan agama, tapi sebagai fenomena masyarakat, santet -- dan teman-temannya -- nyatanya tak pernah hilang.

Penulis: Budi Daruputra, Certified Ghost Researcher, Certified Paranormal Investigator, di Surabaya, untuk Majalah Intisari edisi November 2009 dengan judul "Santet (masih) di antara Ada dan Tiada"

--

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-Online.com -Aktivitas sihir-menyihir dan penggunaan ilmu hitam pernah melanda Eropa.

Pemimpin Gereja Katolik Paus Innocent (Innosensius) VIII, misalnya, pada 1484 mengumumkan perang terhadap ilmu hitam. Selama beberapa abad berikutnya, antara abad 13-19), 300 ribu hingga 2 juta orang dieksekusi mati sebagai tukang sihir atau praktisi ilmu hitam di berbagai negara Eropa.

Definisi tukang sihir pada waktu itu adalah "seseorang yang dapat terbang di malam hari, dengan atau tanpa sapu, untuk menghadiri pertemuan Sabbath, melakukan pesta seks dengan setan dan makan bayi hidup-hidup dalam proses ritual mereka".

Para terhukum kebanyakan orang yang sangat miskin dan wanita tua. Pada kenyataannya, menurut bahasa Inggris kuno, istilah"witch"(tukang sihir) mulanya berarti "wanita tukang sihir" meski dalam praktik kemudian berlaku untuk pria maupun wanita.

Korban pembakaran dengan label tukang sihir paling terkenal adalah Joan (Joan of Arc) di Prancis -- yang beberapa ratus tahun kemudian namanya direhabilitasi dan dinobatkan sebagai orang suci.

Selain Prancis dan banyak negara Eropa lain, Kanada tercatat sebagai negara yang membantai tukang sihir. Tentu juga Amerika Serikat yang punya catatan pengadilan dan eksekusi mati tukang sihir di Salem, Massachusetts, pada 1692-1759.

Eropa dan AS berhenti mengadili tukang sihir pada abad 18. Tapi kelompok masyarakat di Asia dan Afrika masih memburu tukang sihir hingga kini, meski pihak pemerintah tak merestui.

Negara-negara yang dikenal masih punya urusan dengan tukang sihir antara lain Kongo, Ethiopia, Ghana, India, Indonesia, Malaysia, Saudi Arabia, Afrika Selatan, Tanzania, dan Ukraina. Di Afrika Selatan, antara tahun 1994-1996, lebih dari 200 orang tewas dibakar atas tuduhan mempraktikkan ilmu hitam.

Mitos dan realita santet

Bagaimana dengan Indonesia? Tragedi pembantaian dukun santet, atau yang diduga dukun santen, terjadi di antaranya di Kabupaten Banyuwangi dan sejumlah kota lain di Jawa Timur, antara tahun 1998-2000.

Kepolisian Daerah Jawa Timur ketika itu mengumumkan 169 nama korban usaha pembunuhan di seluruh Jatim, 95 di antaranya dari Banyuwangi. Sedangkan Departemen Pertahanan mencatat 235 orang tewas, 32 cedera berat, dan 35 cedera ringan.

Pengadilan Negeri Banyuwangi mengadili ratusan tersangka (ada lebih dari 100 kasus) dan memenjarakan paling kurang 300 orang dengan ganjaran antara 1-7 tahun hukuman kurungan, melalui lebih dari 90 proses peradilan.

Banyak cara dilakukan tukang santet dalam mempraktikkan ilmu hitamnya di Indonesia. Seorang dukun di Blitar, Jawa Timur, tanpa basa-basi mengatakan bersedia mencederai atau membunuh orang.

Dia hanya membutuhkan nama targetnya. "Anda tunggu saja hasilnya, besok pagi. Target mungkin mengalami kecelakaan berat atau sakit parah dan harus tinggal di ranjang untuk waktu lama atau bahkan selamanya."

Di Kalimantan Barat, santet dikenal dengan namapulling,kadang disebuttuju.Di Tanah Karo dikenal adanyabeguganjang,hantu tinggi besar dan jahat yang konon dipelihara untuk dijadikan suruhan melakukan sesuatu sesuai kehendak pemeliharanya atau klien si dukun.

Termasuk untuk mencederai atau membunuh seseorang.

Di Sulawesi Tenggara dikenal makhluk jelmaan manusia (dukun) menjadi anjing(parakang)yang berkeliaran di malam hari dan konon dapat disuruh untuk memakan jantung korbannya. Ada pulakoa-koaatau potongan kepala (jelmaan dukun) yang melayang di udara, lantas menyergap mangsa yang dituju dan memakan hatinya.

Di antara banyak macam santet, salah satu yang menarik dibahas adalah santet yang menggunakan benda. Seperti pada voodoo di masyarakat Haiti yang menggunakan boneka dan jarum sebagai medium, santet di masyarakat kita seringkali melibatkan pecahan kaca, paku, silet, rambut, dll.

Benda-benda itu dimasukkan oleh penyantet ke bagian badan korban seperti perut, mata, kaki, dsb. Ngeri? Mengerikan bagi yang percaya, tapi menggelikan bagi yang skeptis. Bagaimana realitanya?

Pada umumnya para ahli dan paranormal menyebut cara atau metode pengiriman benda santet dengan istilah ilmiah dan keren seperti kekuatan pikiran (mind power), dematerialisasi, telekinesis, atau cara mistik yaitu bantuan makhluk halus atau kerja alam (natural cause).

Sekeren apa pun istilahnya, realitanya patut dicerna baik-baik sebelum dipercaya.

Kekuatan pikiran (mind power)

Berdasarkan penelusuran, seni atau ilmu metafisika dapat dipelajari dengan cara berkonsentrasi untuk menghimpun kekuatan pikiran atau mengaktifkan kemampuan indera keenam dengan berbagai cara, termasuk semedi, bertapa, tirakat dengan atau tanpa mantra atau doa dan puji-pujian kepada Tuhan.

Gendam, hipnotis, hipnoterapi, telepati, pengobatan, kanuragan, dan selebihnya tak lain adalah cabang dari ilmu metafisika.

Artinya, kekuatan pikiran dapat membuat seseorang memiliki kemampuan lebih (supranatural) daripada orang biasa. Misalnya kebal, mampu mematahkan batang besi, melakukan penyembuhan dengan tenaga dalam, melakukan sugesti, atau telepati.

Namun menurut fakta, hipnosisme, gendam, telepati, sugesti, terapi, kebal diri, dll. tidak punya reputasi melibatkan pengiriman benda seperti kaca, paku, silet, dsb. dalam jarak jauh. Kalau itu terjadi, wah, hukum fisika dan teori-teori ilmu pengetahuan bisa terancam. Perang antarnegara tidak perlu mengimpor senjata.

Telekinesis

Bicara tentang telekinesis, ada cerita tentang Uri Geller (kelahiran 20 Desember 1946), tukang sulap terkenal asal Israel. Dia mengklaim dirinyapsychicdan mampu membengkokkan sendok secara supranatural, tanpa menyentuh, bukan dengan teknik sulap atau trik ilusi.

Tapi klaimnya dibantah oleh James Randi (nama panggungnya "The Amazing Randi"), tukang sulap dari Kanada yang terkenal dengan tantangan paranormal sejuta dolar.

Randi pun dapat menekuk sendok baja dari jarak jauh dalam pertunjukan panggungnya (tentu dengan trik). Uri Geller tidak pernah melayani tantangan itu. Dalam dunia nyata, belum ada ilmuwan terpandang yang mengatakan bahwa telekinesis benar-benar ada.

Dematerialisasi

Dematerialisasi digambarkan secara keren bahwa paku, silet, dll. diubah menjadi semacam energi tidak kasatmata untuk dikirim secara gaib kepada seseorang di tempat lain dan masuk ke dalam tubuhnya. Di sana, energi tersebut diubah kembali menjadi mated aslinya (rematerialisasi) yaitu paku dll. Sungguhkah?

Marilah kita telusuri asal kata dematerialisasi.

Menurut kamus internet Wikipedia, istilah dematerialisasi(dematerialization)banyak dikenal dalam serial televisiStar Trek(pertama kali tayang diNBC-TVpada 1966). Di film fiksi ilmiah itu, salah satu alat angkut yang dipakai adalah mesin teleportasi.

Mesin itu mengubah manusia atau benda ke dalam bentuk energi (proses dematerialisasi), lalu memindahkan ke suatu tempat (teleporting) yang ada mesin konversi materi sejenis. Setibanya di tempat tujuan dikonversi kembali menjadi manusia atau benda — disebut rematerialisasi.

Tetapi mesin teleportasi tersebut baru "ditemukan" oleh "Doktor Emory Erickson" (tokoh ilmuwan dalam film Star Trek pada abad XXII dan baru pada abad XXIII kru USS Enterprise nama pesawat dalam film seri itu mulai sering mempergunakannya.

Film fiksi ilmiah yang menggambarkan proses dematerialisasi-teleportasi-rematerialisasi yang populer masa kini adalah serial televisiHeroes(pertama ditayangkan NBC-TV pada 2006).

Film ini menceritakan kiprah orang-orang dari berbagai ras yang memiliki keistimewaan supranatural seperti bisa terbang, hidup kembali dari kematian, bisa membaca pikiran orang lain (telepati), dan bisa memindahkan diri secara gaib dalam sekejap mata.

Beda dari Star Trek yang melibatkan mesin, dalam Heroes tokoh Hiro Nakamura cukup menggunakan kekuatan pikirannya untuk dapat memindahkan diri dari Tokyo ke New York.

Namun sekali lagi, kedua film itu hanya kisah fiksi. Dalam dunia nyata, istilah dematerialisasi berkaitan dengan tujuan pelestarian lingkungan.

Dijelaskan dalam "Materialization and Dematerialization: Measures and Trends" karya Iddo K. Wernicke dkk. dalam 1996edition,The Journal of the American Academy of Arts and Sciences, dematerialisasi yang sampai sekarang terus digarap adalah upaya pengurangan bobot materi produk-produk industri demi memperkecil beban lingkungan hidup, menekan paparan manusia terhadap sampah, dan melestarikan keindahan lanskap.

Bantuan makhluk halus

Ada beberapa makhluk gaib, disebut khodam (pembantu) yang diyakini ada dan bersedia membantu dukun untuk mengirimkan objek santet ke calon korban. Betulkah?

Mungkin Anda pernah menonton film Hollywood berjudulPoltergeist,kisah tentang hantu berkekuatan dahsyat sampai bisa menghancurkan sebuah wilayah permukiman di AS. Dalam dunia nyata, istilah yang berasal dan bahasa Jerman itu berarti "hantu suara" atau secara luas disebut hantu nakal.

Kekuatannya tak lebih dari menggeser kursi atau memindahkan barang di sebuah ruangan dalam gerak sederhana atau mengeluarkan suara. Tentu sulit diterima bahwa hantu itu mampu menerbangkan paku atau serpihan kaca ke tubuh manusia dalam jarak 1 kilometer apalagi seribu kilometer.

Kita tentu senang dan merinding menonton acara reality show di Trans TV dan TPI awal tahun 2000-an tentang uji nyali peserta dalam menghadapi tempat gelap atau angker. Terkadang tampak anomali atau sosok tidak biasa di layar, disebut penampakan.

Namun penampakan itu kelihatan statis, hampir tanpa gerak. Dalam pelbagai tayanganreality showGhost Hunters yang ditayangkan stasiun TV kabelStar World, para pemburu hantu dengan peralatan teknologinya mendeteksi kehadiran hantu-hantu pengganggu suatu rumah atau tempat.

Para pemburu hanya menemukan gerakan-gerakan kecil. Hantu yang bercokol bahkan tidak bisa menutup pintu. Nah, apakah ia bisa memindahkan serpihan kaca, paku, dan silet ke tubuh manusia?

Tidak ada fakta mengenai hal itu yang didukung bukti meyakinkan. Ketika manusia mati, keperkasaannya di dunia riil "mati" pula.

Keyakinan dan realita

Di AS ada tontonan populerAmerican Idol, program pandu bakat untuk mencari calon penyanyi ini selalu diwarnai percakapan awal yang menarik. Salah satu pertanyaan yang sering dilontarkan juri adalah "Why are you here?", yang biasanya dijawab si kontestan, "I am the next American Idol".

Namun apa yang terjadi? Begitu dia buka mulut, yang terdengar adalah suara sumbang yang tidak pantas menang.

Apa hubungannya dengan santet?

Keyakinan atau pendapat seseorang atau sekelompok masyarakat bahwa santet itu "tidak ada" belum tentu mencerminkan realita bahwa santet itu "benar tidak ada". Demikian pula sebaliknya, pernyataan bahwa santet itu "ada" tidak membuat santet benar-benar "ada".

Semua perlu bukti yang nyata – ya laiknya para peserta American Idol itu.

Artikel Terkait