Shani Shingnapur, Desa yang Seluruh Bangunan Tak Memiliki Pintu

Moh Habib Asyhad

Penulis

Shani Shingnapur, Desa yang Seluruh Bangunan Tak Memiliki Pintu
Shani Shingnapur, Desa yang Seluruh Bangunan Tak Memiliki Pintu

Intisari-Online.com -Jika Anda mencari toko atau rumah terkunci rapat di Desa Shani Shingnapur, negara bagian Maharashtra, India, niscaya Anda tidak akan menemukannya. Bagaimana tidak, di desa ini seluruh bagunan yang ada di dalamnya dibiarkan terbuka tak berpintu—lebih-lebih terkunci.

Para penghundi desa ini percaya, Dewa Shani atau Dewa Saturnus selalu melindungi desa mereka.

Legenda ini bermula sekitar 300 tahun yang lalu. Setelah hujan lebat dan banjir, sebuah lempeng batu hitam besar ditemukan di tepi Sungai Panasnala, yang dulu melintasi desa tersebut. Ketika warga menyentuh batu seukuran 1,5 meter itu dengan tongkat, darah mengucur dari batu tersebut.

Saat tengah malam datang, Dewa Shani datang ke dalam mimpi penduduk desa dan mengatakan bahwa lempeng batu itu adalah pujaannya. Sang Dewa kemudian memerintahkan warga desa agar lempeng batu disimpan karena jiwa-Nya akan tinggal di benda itu.

Tapi Sang Dewa meminta satu syarat: Batu dan kesaktiannya tidak boleh ditutup karena dirinya harus mengamati desa tanpa halangan. Dewa Shani kemudian memberkati para pemuka desa dan berjanji untuk melindungi warga kampung dari bahaya.

Untuk melindungi dari binatang liar, biasanya penduduk menggunakan papan sebagai pelindung/Odditycentral.com

Setelah warga menempatkan lempeng batu di sebuah lantai tak beratap di tengah desa, mereka memutuskan untuk melepas pintu dan kunci rumah mereka. Warga tidak membutuhkan pintu atau kunci lagi, karena Dewa Shani akan melindungi mereka. Tradisi itu diteruskan hingga sekarang.

Untuk melindungi dari binatang-binatang liar seperti anjing jalanan, warga biasanya menaruh potongan papan kayu di depan pintu.

Meski tanpa pintu dan warga dengan tenang meninggalkan perhiasan maupun uang begitu saja di dalam rumah. Mereka yakin pelindung suci tetap menjaganya. Bahkan kamar mandi umum di alun-alun desa hanya ditutup dengan selembar tirai.

Inilah batu hitam yang disebut sebagai perwujudan Dewa Shani/Odditycentral.com

Aturan ini juga harus diikuti oleh bangunan-bangunan yang baru dibangun. Kantor polisi, yang baru dibuka September 2015, juga tidak dilengkapi pintu. Uniknya, kantor polisi tersebut hingga kisah ini ditulis belum menerima satu laporan kejahatan dari warga setempat.

Sementara itu, United Commercial Bank yang membuka cabang di Shani Shingnapur pada 2011, menjadi bank pertama di India yang tak memiliki kunci pintu konvensional. Bank ini masih memiliki pintu kaca sebagai perlambang transparansi dengan kunci yang dikendalikan dari jarak jauh sehingga tak terlihat demi menghormati keyakinan penduduk.

Warga juga tidak pernah meminta tetangga untuk menjaga rumah mereka jika bepergian ke luar kampung. Mereka yakin bahwa pencuri akan langsung dihukum menjadi buta dan orang yang tidak jujur akan dikutuk selama tujuh setengah tahun.

Bangunan baru seperti bank juga harus mematuhi tradisi yang sudah bertahan hampir tiga abad/Indianexpress.com

Dan warga juga meyakini ketika seseorang memasang pintu kayu di rumahnya, orang itu langsung akan mengalami kecelakaan lalu lintas. Karena sejarah yang unik ini, Shani Shingnapur kedatangan para pemeluk Hindu yang taat dari seluruh penjuru India.

Walau Shani Shingnapur bebas dari pencurian selama berabad-abad, pada 2010 lalu seorang pengunjung mengaku kecurian barang-barang dan uang senilai 35 ribu rupee atau sekitar Rp7 juta dari dalam mobilnya. Setahun kemudian, kembali dilaporan pencurian perhiasan emas senilai 70 ribu rupee atau sekitar Rp13 juta.

Bagaimanapun laporan itu tidak diteruskan ke kepolsian karena warga yakin pencurian terjadi di luar kampung mereka. Orang-orang yang skeptis mengatakan, rendahnya tingkat kejahatan karena lokasi desa yang terpencil dan bukan karena kesaktian dewa pujaan warga desa.(Kompas.com|Indianexpress.com|Odditycentral.com)