Sejarah Letusan Gunung Ruang Pernah Picu Tsunami 25 Meter

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Salah satu letusan Gunung Ruang paling dahsyat terjadi pada tahun 1871 hingga menyebabkan tsunami 25 meter.
Salah satu letusan Gunung Ruang paling dahsyat terjadi pada tahun 1871 hingga menyebabkan tsunami 25 meter.

Intisari-online.com - Gunung Ruang yang terletak di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, memiliki sejarah kelam dalam letusannya.

Salah satu letusan paling dahsyat terjadi pada tahun 1871, yang tak hanya mengeluarkan material vulkanik tapi juga memicu tsunami setinggi 25 meter.

Peristiwa ini terekam dalam sejarah sebagai salah satu tsunami terdahsyat di Indonesia.

Kronologi Letusan dan Tsunami

Letusan Gunung Ruang pada tahun 1871 diawali dengan serangkaian gempa bumi pada pertengahan Februari.

Aktivitas gunung semakin meningkat hingga puncaknya pada tanggal 3 Maret 1871 sekitar pukul 20.00 WITA.

Letusan besar menghasilkan awan panas dan material vulkanik yang menyelimuti kawasan sekitar.

Gemuruh letusan terdengar menggelegar, dan tak lama kemudian, gelombang tsunami setinggi 25 meter menerjang Pulau Tagulandang dan pesisir Sulawesi Utara lainnya.

Tsunami ini menghantam dengan dahsyat, meluluhlantakkan pemukiman dan menelan banyak korban jiwa.

Perkiraan jumlah korban jiwa mencapai 400 orang.

Dampak Letusan dan Tsunami

Baca Juga: Daftar Kitab-kitab yang Menjadi Sumber Sejarah Kerajaan Majapahit, Seperti Apa Isinya?

Selain menelan korban jiwa, letusan dan tsunami Gunung Ruang tahun 1871 juga menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur dan area pertanian.

Tanah menjadi tandus, dan masyarakat kehilangan tempat tinggal dan sumber mata pencaharian.

Peristiwa ini menjadi pengingat akan bahaya gunung berapi dan pentingnya kesiapsiagaan terhadap bencana alam.

Mempelajari Sejarah untuk Mitigasi Bencana

Mempelajari sejarah letusan Gunung Ruang dan tsunami 1871 memberikan pelajaran penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana alam di masa depan.

Pemahaman tentang potensi bahaya gunung berapi dan mekanisme terjadinya tsunami dapat membantu dalam pengembangan sistem peringatan dini dan upaya mitigasi bencana.

Dengan mempelajari sejarah, kita dapat belajar dari kesalahan masa lalu dan membangun masa depan yang lebih aman dan tangguh dalam menghadapi bencana alam.

Artikel Terkait