Ketika sang kakek ini mengetahui sebab-sebab sakitnya sang cucu, dia segera mengambil tindakan tegas namun gegabah.
Rara Oyi diambilnya dan diserahkan untuk diperisteri Putra Mahkota.
Pada waktu Sunan mengetahui segala kejadian itu, jatuhlah putusannya yang mengerikan.
Pangeran Pekik beserta seluruh keluarganya yang terdiri dari 40 orang dibunuh.
Ngabehi Wirareja beserta anak isterinya diasingkan ke Ponorogo dan di tempat pembuangannya itu merekapun akhirnya dibunuh.
Putra Mahkota diperintahkan membunuh Rara Oyi dengan tangannya sendiri.
Sang Putra Mahkota ini kemudian memangku istrinya di hadapan Sunan dan menikam dada istrinya sampai tewas.
Selanjutnya Putra Mahkota diasingkan ke tempat lain.
Seluruh kompleks kediaman Pangeran Pekik, Ngabehi Wirareja dan Putera Mahkota dihancurkan dan dibakar serta harta bendanya dirampas.
Meskipun akhirnya Putra Mahkota memperoleh pengampunan dari Sunan dan dipanggil lagi ke Mataram, namun sukar kita membayangkan bahwa peristiwa pembantaian itu benar-benar pernah terjadi.
Tapi ada versi lain soal vonis Pangeran Pekik.
Menurut catatan Belanda, ada desas-desus, Pangeran Pekik mau membunuh Amangkurat I.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR