Jalur alternatif tersebut terdapat di pantai utara (pantura), tengah selatan, dan jalur pantai selatan (pansela) Jabar.
Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar, Herman Suryatman menjelaskan jalur alternatif yang disiapkan tersebut untuk mengurangi kepadatan yang kerap terjadi di jalur utama.
Pemanfatan jaringan jalan utama dimaksimalkan agar dapat menampung pergerakan arus lalu lintas.
Namun karena volume kendaraan yang meningkat sering mengakibatkan kemacetan di jalan utama terutama pada akses tempat wisata, pasar, dan rest area.
"Oleh karena itu perlu disiapkan jalur alternatif yang merupakan kesatuan sistem jaringan jalan utama," kata Herman Suryatman di Kota Bandung, Sabtu (13/4).
Tapi Herman mengingatkan kepada pemudik yang akan memanfaatan jalur alternatif Jabar tengah selatan perlu dipertimbangkan beberapa hal teknis dan non teknis, di antaranya kondisi kendaraan.
"Harus menjadi pertimbangan masalah teknis dan non teknis seperti cuaca, kondisi kendaraan, dan pengetahuan sopir soal kondisi jalan," katanya.
"Ini penting dipertimbangkan karena kondisi medan jalur alternatif Jabar tengah selatan yang berbeda dengan jalur utama."
Karena itulah menurut Herman pihak kepolisian dan Pemdaprov Jabar saat ini lebih mempertimbangkan memaksimalkan manajemen lalu lintas pada jalur utama sebelum mengarahkan kendaraan ke jalur alternatif.
Berikut sistem jaringan jalan alternatif yang bisa dimanfaatkan pemudik pada arus balik Lebaran 2024:
Jalur pantura
1. Sukamandi - Kalijati (22 Km)
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR