Namun, sepeninggal Sultan Trenggana, kerajaan Demak mengalami kemunduran.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan kemunduran tersebut, yaitu:
Perang Saudara
Setelah wafatnya Sultan Trenggana pada tahun 1546, terjadi perebutan tahta antara kedua putranya, yaitu Sultan Prawoto dan Sultan Hadiwijaya.
Perebutan kekuasaan ini berujung pada perang saudara yang melemahkan Kesultanan Demak.
Munculnya Kekuatan Baru
Munculnya kerajaan baru yang dipimpin oleh Sultan Hadiwijaya, yaitu Kesultanan Pajang, semakin menggerogoti kekuatan Demak.
Pajang yang merupakan pecahan dari Demak perlahan-lahan mengambil alih wilayah kekuasaan dan pengaruh Demak.
Serangan dari Luar
Kesultanan Demak juga menghadapi serangan dari luar, yaitu Portugis.
Portugis yang ingin memonopoli perdagangan rempah-rempah di Nusantara berupaya melemahkan kerajaan-kerajaan Islam, termasuk Demak.
Kombinasi dari faktor-faktor tersebut membuat Kesultanan Demak kehilangan kekuatan dan pengaruhnya.
Puncaknya, pada tahun 1549, Demak berhasil ditaklukkan oleh Pajang.
Baca Juga: Berikut adalah Media Dakwah Penyebaran Islam Masa Kerajaan
Meskipun mengalami kemunduran, Kesultanan Demak tetap tercatat sebagai kerajaan Islam yang penting dalam sejarah Indonesia.