Intisari-online.com - Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia (1942-1945), Jepang mendirikan berbagai lembaga untuk mendukung kepentingannya.
Salah satu lembaga yang didirikan adalah Keimin Bunkei Shidoso (Poesat Keboedajaan).
Didirikan pada tahun 1943, Keimin Bunkei Shidoso memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh Jepang.
Jepang mendirikan Keimin Bunkei Shidoso dengan beberapa tujuan, antara lain:
1. Mengasah Keterampilan dan Wawasan Kesenian Bangsa Indonesia
Jepang ingin meningkatkan keterampilan dan wawasan kesenian bangsa Indonesia.
Hal ini dilakukan dengan memberikan pelatihan dan pendidikan seni kepada para pemuda Indonesia.
2. Mengawasi dan Mengarahkan Kegiatan Para Seniman
Jepang ingin memastikan bahwa karya seni yang dihasilkan oleh para seniman Indonesia tidak menyimpang dari kepentingan Jepang.
Keimin Bunkei Shidoso melakukan penyensoran terhadap karya seni dan memastikan bahwa para seniman tidak mempropagandakan anti-Jepang.
Baca Juga: Dampak Historiografi Kolonial bagi Masyarakat Indonesia, Ada Tiga Hal
3. Menyebarkan Propaganda Jepang
Jepang ingin menyebarkan propaganda dan ideologinya kepada rakyat Indonesia.
Keimin Bunkei Shidoso digunakan untuk menyebarkan informasi tentang "Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya" dan untuk mendapatkan dukungan rakyat Indonesia terhadap perang Jepang.
4. Melestarikan Budaya Indonesia
Meskipun tujuan utamanya adalah untuk kepentingan Jepang, Keimin Bunkei Shidoso juga melakukan upaya untuk melestarikan budaya Indonesia.
Keimin Bunkei Shidoso melakukan penelitian dan dokumentasi terhadap budaya Indonesia, dan juga menyelenggarakan berbagai kegiatan budaya.
Kesimpulan
Keimin Bunkei Shidoso didirikan oleh Jepang dengan beberapa tujuan, seperti untuk meningkatkan keterampilan dan wawasan kesenian bangsa Indonesia.
Serta mengawasi dan mengarahkan kegiatan para seniman, menyebarkan propaganda Jepang, dan melestarikan budaya Indonesia.
Demikianlah, tujuan Jepang mendirilan Keimin Bunkei Shidoso.